“Kami adalah Muslim, dan kami adalah orang-orang biasa, warga Amerika Serikat biasa,” kata Dosu. “Tujuan kami adalah untuk mengajarkan agama kita yang benar dan memastikan orang-orang memahami bahwa tidak peduli dari mana Anda berasal, bahwa kita semua adalah warga dan kita semua saudara di Amerika Serikat.”
HOUSTON – Ketika berkampanye, dan sekarang sebagai Presiden, Donald Trump tidak pernah menjauhkan diri dari istilah “Terorisme Islam Radikal”. Frase yang tidak bersesuaian dengan 150 orang muda yang mengunjungi Masjid Baitus Samee Houston akhir pekan ini, karena hal tersebut menyatukan seluruh keyakinan untuk bertindak terhadap kekerasan.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/amerika-serikat/feed/” number=”3″]
“Tentu saja, saya pikir hal tersebut dilukis dengan kuas yang luas,” kata Rahman Nasir dari Houston.
Yusuf Dosu, berkunjung dari College Park, Maryland, menambahkan “Dia mendasarkan segala sesuatu dari satu kelompok, bukan atas gambaran keseluruhan”.
Orang-orang muda datang ke kota untuk Konferensi Kepemimpinan Nasional yang diadakan oleh Asosiasi Pemuda Muslim Ahmadiyah. Asosiasi tersebut adalah salah satu kelompok pemuda Muslim terbesar di negara itu, dengan 72 cabang yang tersebar di seluruh negara. Sebagai pemimpin-pemimpin yang tumbuh di komunitas Muslim Amerika, orang-orang ini mengatakan bahwa keterampilan yang diajarkan di konvensi akhir pekan ini membantu mereka memancarkan cahaya yang positif pada agama mereka.
“Organisasi ini bekerja hari demi hari untuk melawan radikalisme,” kata Nasir.
“Kami adalah Muslim, dan kami adalah orang-orang biasa, warga Amerika Serikat biasa,” kata Dosu. “Tujuan kami adalah untuk mengajarkan agama kita yang benar dan memastikan orang-orang memahami bahwa tidak peduli dari mana Anda berasal, bahwa kita semua adalah warga dan kita semua saudara di Amerika Serikat.”
Seperti halnya di seluruh negeri, Muslim Amerika sekarang sedang memasuki era Trump.
“Dia adalah presiden negara saya, jadi saya mendukung dia”, kata Nasir. “Kadang-kadang saya tidak mendukung apa yang ia katakan, tapi sebagai Presiden negara saya, saya mendukung dia.”
Hanya tentang berapa lama dukungan tersebut berlangsung, akan menjadi ujian keimanan.
Sumber: News Fix
Alih Bahasa: Zahroh Ayu Khumayr
Editor: Lisa Aviatun Nahar