“Kita semua memang berbeda, tapi kita juga harus lebih banyak bicara mengenai persamaan kita yang paling principal, yaitu 4 pilar bangsa, Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika. Keempat pilar ini harus menjadi term of references semua warga negara Indonesia,”
SUKABUMI – Ribuan orang berkumpul di Lapangan Merdeka, Sukabumi, Rabu (30/11) dalam rangka apel kebangsaan Nusantara Bersatu. Aksi ini diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai dari siswa SD hingga SMA, TNI, Polri, organisasi keagamaan, organisasi pemuda, serta jajaran pemerintah Kota Sukabumi. Termasuk Jamaah Ahmadiyah Indonesia Kota Sukabumi.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/sukabumi/feed/” number=”3″]
Apel kebangsaan ini dibuka dengan doa dan dilanjut pernyataan sikap serta orasi dari perwakilan organisasi serta instansi pemerintahan. Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Sukabumi, Lutfiana Adam dalam pidatonya mengajak peserta apel untuk mengingat jasa pahlawan terutama yang berasal dari Sukabumi.
“Kita memiliki dua tokoh Nasional yang ikut serta dalam usaha kemerdekaan Indonesia, yaitu Ahmad Sanusi dan Mr. R. Syamsudin, yang kini telah diabadikan sebagai nama jalan serta terminal Tipe A Kota Sukabumi. Kita harus meneladani perjuangan kedua tokoh yang sarat akan semangat nasionalisme,” sahutnya.
Sementara itu perwakilan komunitas Tionghoa Sukabumi, Guwanan menyebut tidak ada pribumi atau non-pribumi. Menurutnya semua yang lahir di Indonesia adalah bagian dari rakyat Indonesia.
Kesempatan yang sama, di hadapan peserta apel yang mengenakan ikat kepala merah putih, Walikota Sukabumi Mohamad Muraz menyinggung mengenai kebhinnekaan di Indonesia yang telah ada sejak dahulu sebagai negara plural.
“Kita semua memang berbeda, tapi kita juga harus lebih banyak bicara mengenai persamaan kita yang paling principal, yaitu 4 pilar bangsa, Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika. Keempat pilar ini harus menjadi term of references semua warga negara Indonesia,” ujar walikota yang menjabat sejak 2013 tersebut.
Dirinya juga menyebut kesenjangan sosial dan rendahnya tingkat pendidikan sebagai penyebab muncul timbulnya konflik horizontal. Maka dari itu, Mohamad Muraz mengajak para siswa untuk mematuhi peraturan dan anti kekerasan.
Ia juga berpesan kepada umat Muslim Sukabumi untuk mengedepankan keramahan. “Jadilah Muslim yang ramah, bukan marah. Jadilah Muslim yang mengajak pada kebaikan, bukan mengejak dan jadilah Muslim yang memberikan manfaat, bukan mudharat,”
Selain di Sukabumi, Apel Kebangsaan Nusantara Bersatu yang merupakan gagasan Panglima TNI Gatot Nurmayanto ini juga digelar di sejumlah kota Jakarta yang berpusat di Lapangan Monas, Bandung (Lapangan Gasibu), dan Bogor (Stadion Padjajaran).
Kontributor : Sida Siddika Tahirah
Editor : Talhah Lukman Ahmad