Garut-– Organisasi perempuan Nahdlatul Ulama (NU), Fatayat bersilaturahmi ke Jemaat Ahmadiyah wilayah Garut Raya.
Sebelumnya Fatayat NU mengirim surat yang ditujukan kepada Amir Daerah Garut Raya atau Jabar 6, Cecep Santosa.
Mengambil tema ‘Merajut Persaudaraan, Merayakan Kemajemukan’, pengurus Fatayat NU menyelenggarakan program kebebasan keragama dan kerkeyakinan untuk persaudaraan dan toleransi yang bekerjasama dengan Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA).
Pengurus Bidang Dakwah Fatayat NU Kabupaten Garut, Chotijah Fanaqi menjelaskan bahwa pertemuan ini dilaksanakan guna mencegah adanya isu-isu politik yang berbasis intoleran.
Garut dan Tasikmalaya adalah daerah rawan intoleransi, di mana Jawa barat menduduki peringkat pertama se-Indonesia dalam kasus intoleran.
Lebih lanjut Chotijah mendorong peran aktif perempuan untuk lebih menyuarakan soal hak, termasuk dalam hal beribadah dan beroganisasi.
“Fatayat NU hadir sesama anak bangsa, sesama perempuan yang suaranya ingin didengar, yang hak-haknya ingin didengar”, lanjut Chotijah.
Aksi peduli lingkungan yang ada di NU dijabarkan pula oleh dirinya.
Sementara itu Ketua Jemaat Ahmadiyah Garut, Mansoor Ali pada kesempatan ini menjelaskan apa saja badan-badan atau organisasi sayap yang ada di Ahmadiyah.
Ia menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sosial yang ada di Jamaah Ahmadiyah, misalnya donor mata, donor darah, sahabat thallasemia dan aksi peduli lingkungan.
Selanjutnya perkenalan dari Lajnah Imaillah Garut Raya atau Jabar 6 yang diwakili Wakil Ketua Daerah Lajnah Imaillah Jabar 6, Ai Yuliansah.
Dirinya menjelaskan publikasi-publikasi di Ahmadiyah, baik media cetak yang terbit dan media online milik jemaat, artikel-artikel apa saja yang sudah terbit di media tersebut.
Ai Yuliansah juga memaparkan kelimabelas bidang yang ada dalam komunitas Lajnah Imaillah yang sama seperti Komunitas Fatayat NU.
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Mubaligh Daerah Jemaat Ahmadiyah Jabar 6 Maulana Rahmat Aziz, Mbsy, dan dilakukan sesi foto bersama di Peace Center JAI Garut.
Kontributor: Ina Mukminah
Editor: Talhah Lukman Ahmad