Medang- Bertempat di aula SMAS Santo Thomas 2 Kota Medan diadakan dialog interaktif antar agama yang digelar pada Rabu, 20 November 2024.
Mubaligh Jemaat Ahmadiyah mewakili perwakilan dari Islam, Pantas Siallagan mewakili Penghayat kepercayaan Parmalin, Jiao Sang Raymond dari Konghucu, RP Florantian Sipayung dari Katolik, Petrus Nainggolan dari Protestan dan Sri Widiati SAg dari Hindu.
Siol Saragi Debukke membuka acara dan menyampaikan pendahuluan tujuan dan latarbelakang kegiatan.
Acara di pandu oleh Amran J Sinaga dari SMAS Santo Tomas II Kota Medan.
Diskusi interaktif antar umat beragama ini mengambil tema ‘Merawat akar hidup berbangsa untuk generasi beradab’ dengan format langsung tanya jawab.
Setelah semua nara sumber memperkenalkan diri dan menyapa, moderator mempersilahkan peserta untuk langsung mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
Pendeta Katolik mendapatkan satu pertanyaan, Penghayat kepercayaan Parmalin mendapat dua pertanyaan, Konghucu mendapat dua pertanyaan, Hindu mendapat 4 pertanyaan dan Islam mendapatkan 7 pertanyaan.
Ada sejumlah pertanyaaan yang diajukan. Beberapa di antaranya mengenai golongan-golongan dalam Islam, perbedaan Ahmadiyah dengan ormas Islam lainnya, hingga terkait konflik Israel-Palestina.
Sebelum semua peserta mendapatkan waktu untuk menyampaikan pertanyaannya, waktu yang disediakan sudah tidak mencukupi.
Panitia dan narasumber serta pihak yang bersangkutan merasa puas bahwa acara tersebut terselenggara dengan baik dan sesuai dengan harapan.
Program diskusi ini adalah program unggulan dari SMAS Sato Thomas 2 Kota Medan dan sudah berjalan selama 7 tahun.
Acara ini dihadiri oleh kelas 12 dari 10 kelas dan para guru serta pihak yang terkait. Hadir sebanyak 364 peserta.
Kontributor: Khalid Walid Ahmad Khan
Editor: Talhah Lukman A