Tasikmalaya- Setiap sekolah memiliki keunikan tersendiri dalam kegiatan belajar mengajarnya, tak terkecuali SMA Plus Al-Wahid.
Sekolah yang berada di Desa Wanasigra, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat itu memilikiekstrakurikuler yang luar biasa, yakni hafalan Al-Qur’an.
Menurut Pembina Ekstrakurikuler Hafalan Al-Qur’an, Ahmad Muhammad Irfan mengatakan ekstrakurikuler ini diadakan mengingat adanya siswa lulusan Tahfidzul Qur’an.
“Sudah ada beberapa anak yang memang telah hafal 30 juz Al-Qur’an sebelum memasuki SMA Plus Al-Wahid. Mereka adalah lulusan dari kelas Tahfidzul Qur’an di Parung, Bogor,” katanya kepada Warta Ahmadiyah, 19 Desember 2022.
Menurut Irfan, hal tersebut yang mendorong SMA Plus Al-Wahid untuk mengadakan ekstrakurikuler tahfidzul qur’an selepas pulang sekolah setiap satu minggu sekali.
“Hal itu lah yang mendorong SMA Plus Al-Wahid untuk mengadakan Ekstrakurikuler Tahfidzul Qur’an, setidaknya satu kali dalam seminggu setelah pulang sekolah,” ungkap Muhammad Irfan.
“Nilai karakter religius merupakan salah satu nilai karakter dalam Penguatan Pendidikan Karakter atau PPK,” lanjutnya.
Masih menurut Irfa, sejak diadakannya ekstrakurikuler hafalan Al-qur’an, siswa SMA Plus Al-Wahid sangat antusias mengikutinya
Terbutkti, sebanyak 65 siswa terdiri dari 33 putra dan 32 putri dari berbagai tingkat pendidikan mulai dari kelas 10, 11 dan 12 terlibat aktif dalam uji kompetensi atau hafalan al-qur’an itu sendiri.
“Ada 65 siswa yang tergabung dalamekstrakurikuler kelas tahfidz. Di antaranya 33 putra dan 32 putri dari kelas 10, 11 dan 12.
“Mereka sebelumnya mengikuti kelas tahfidz setiap seminggu sekali,” lanjutnya.
Irfan berharap dengan adanya kegiatan ini diharapkan menumbuhkan kecintaan kepada al-qur’an dalam sanubari para siswa.
Sedangkan, pembina ekstrakurikuler hafalan Al-quran khusus perempuan, Suaebah berharap para siswa dan siswi semakin semangat dalam menghafal Al-Quran.
“Semoga dengan terselenggaranya kegiatan uji hafalan al-qur’an memberikan semangat bagi siswa dan semakin hari hafalan Al-Qur’an mereka semakin meningkat,” katanya.
“Untuk siswa yang memang sudah banyak jumlah hafalannya, semoga tetap terjaga hafalannya,” lanjut Suaebah.
Sementara itu, tim penguji hafalan Al-qur’an itu sendiri terdiri dari 6 orang penguji. Masing-masing penguji menangani 10 siswa untuk dites hafalannya.
Salah seorang penguji hafalan Al-qur’an, Dodi Kurniawan mengungkapkan kesannya selama uji hafalan al-qur’an itu berlangsung.
Ia merasa bangga bisa menguji 10 siswa yang dalam kepalanya terdapat hafalan Al-qur’an.
“Saya merasa bangga dan bahagia karena saya diminta menguji 10 orang anak yang mana di dalam isi kepalanya ada ber-juz-juz Al-Qur’an,” ungkap Dodi.
Kontributor: Raffi Assamar Ahmad
Editor: Talhah Lukman Ahmad