Kuningan- Desa Manislor di Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan dinobatkan sebagai Desa Siaga Donor Darah.
Pasalnya warga desa yang mayoritas merupkan anggota Jemaat Ahmadiayah itu siap sedia selama 24 jam bila dibutuhkan untuk donor darah.
Hal tersebut diungkapkan oleh ketua panita donor darah, Akim Nursaleh dalam sebuah aksi donor darah yang digelar Jumat 9 Desember 2022.
“Warga Jemaat Ahmadiyah di Desa Manislor secara konsisten telah menjadi pendonor darah yang siaga selama 24 jam setiap harinya,” ujarnya.
Kesiapan warga desa tersebut kata Akim bertujuan agar pasien yang membutuhkan darah secara mendesak bisa segera tertangani.
“Ini bertujuan untuk memenuhi permintaan pasien yang membutuhkan darah secara mendesak,” tuturny.
Menurut Akim Desa Manislor merupakan basis dari Jemaat Ahmadiyah di Kabupaten Kuningan yang telah menjadi mitra Palang Merah Indonesia (PMI).
“Apabila keluarga pasien membutuhkan darah dan datang ke PMI, sedangkan stok darah di PMI menipis atau kosong beberapa petugas PMI biasanya menyarankan agar datang ke Jemaat Ahmadiyah Manislor,” jelasnya.
Tercatat sepanjang tahun 2022 Desa Manislor telah menyumbangkan darah sebanyak kurang lebih 950 labu darah.
Hal ini dikarenakan setiap 3 bulan sekali rutin diadakan donor darah dan antusias dari masyarakat desa begitu tinggi.
“Setiap kali diadakan donor darah, rata-rata masyarakat yang siap menjadi pendonor sebanyak 200-250 orang dan yang diterima oleh UTD PMI sebanyak 100-150 orang,” ungkap Akim.
Ia selaku ketua pelaksana donor darah di Desa Manislor berharap agar kegiatan donor darah di desanya terus berlangsung dan bisa dirasakan manfaatnya.
“Harapannya aksi nyata dalam kemanusiaan ini bisa terus berkelanjutan dan bisa dirasakan manfaatnya oleh lebih banyak orang lagi,” harapnya.
Kesempatan yang sama, salah seorang pendonor, Anditya Dita menyebutkan dirinya merasa senang bisa membantu sesama yang membutuhkan.
“Ada perasaan senang bisa mendonorkan darah saya kepada orang yang membutuhkan,” ujarnya.
“Di sisi lain itu juga bermanfaat untuk kesehatan saya pribadi,” pungkas Anditya.
Kontributor: Fani Ardiansyah
Editor: Talhah Lukman Ahmad