Jakarta – Suasana keakraban dan semangat kebersamaan terasa kental pada acara gowes bareng yang diselenggarakan oleh Masjid Nuruddin Jakarta Utara.
Kegiatan yang dimulai pukul 6.30 pagin merupakan bagian dari rangkaian acara Peringatan Hari Khilafat Ahmadiyah yang ke-117 dan Tasyakur 100 Tahun Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Sebanyak 50 peserta dengan antusias mengikuti kegiatan ini. Menariknya, peserta tidak hanya terdiri dari anggota Jemaat Ahmadiyah (JAI), tetapi juga melibatkan warga sekitar, termasuk kehadiran hangat dari tetangga Masjid Nuruddin yakni Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Eirene.
Baca juga: Warga Ahmadiyah Purwokerto Manfaatkan Car Free Day untuk Pameran Buku dan Al-Quran
Kehadiran beragam latar belakang ini semakin mempererat tali silaturahmi dan menunjukkan indahnya kebersamaan dalam perbedaan.
Rute gowes yang telah ditentukan membawa para peserta menyusuri jalanan Jakarta Utara.
Pelepasan dilakukan oleh ketua RW 01 menjadi Titik awal dimulai gowes dari Masjid Nuruddin, kemudian berlanjut ke Jakarta International Stadium (JIS) dimana para peserta mengabadikan momen kebersamaan dalam sebuah sesi foto.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta Gelar Program Kelas Ahmadiyah
Perjalanan dilanjutkan menuju tabligh desk JAI Jakarta Utara di kawasan Danau Sunter, yang menjadi check point berikutnya. Di lokasi ini, para peserta beristirahat sejenak sambil menikmati suasana pagi.
Sebuah kegiatan positif turut mewarnai check point di tabligh desk, yaitu adanya layanan cek kesehatan gratis yang terbuka untuk umum.
Selain itu, dipamerkan Al-Qur’an dan juga berbagai buku literatur Jemaat Ahmadiyah yang dapat menjadi bahan bacaan dan menambah wawasan bagi masyarakat yang hadir.
Hal ini menunjukkan komitmen Jemaat Ahmadiyah dalam memberikan manfaat nyata bagi lingkungan sekitar.
Dalam sambutannya di sela-sela acara, Ketua Cabang JAI Jakarta Utara, Paris Muhiddin, menyampaikan pesan penting kepada seluruh warga Indonesia, khususnya warga Jakarta Utara.
Dirinya menegaskan bahwa Jemaat Ahmadiyah adalah bagian dari umat Muslim dan Khilafat Ahmadiyah telah berdiri kokoh selama 117 tahun.
Pernyataan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dan meluruskan berbagai informasi yang kurang tepat mengenai Jemaat Ahamdiyah
Momentum kebersamaan semakin terasa ketika perwakilan dari GPIB Eirene, Yulianus, menyampaikan kesan dan harapannya.
“Kami bersepeda bersama merupakan wujud nyata kolaborasi antar umat beragama, saling menghargai dan saling mencintai”, ujarnya dengan penuh kehangatan.
Pernyataan ini disambut baik oleh seluruh peserta dan menjadi simbol indahnya toleransi dan persaudaraan di tengah keberagaman.
Setelah beristirahat dan berinteraksi, rombongan gowes kembali melanjutkan perjalanan menuju titik akhir di Masjid Nuruddin. Sesampainya di masjid, acara dilanjutkan dengan pembagian doorprize dan cinderamata menarik lainnya. Antusiasme warga terlihat jelas saat nama-nama pemenang diumumkan.
Acara gowes bareng ini hanyalah salah satu dari serangkaian kegiatan yang telah disiapkan dalam rangka memperingati Hari Khilafat Ahmadiyah ke-117 dan Tasyakur 100 Tahun Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Rencananya, kemeriahan peringatan ini akan terus berlanjut di minggu mendatang dengan berbagai perlombaan menarik lainnya, seperti tenis meja dan lomba memasak serta lomba rohani.
Kesuksesan acara gowes bareng ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan olahraga, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antar umat beragama dan mengenalkan Jemaat Ahmadiyah kepada masyarakat luas.
Semangat kebersamaan dan toleransi yang terpancar dari acara ini diharapkan dapat terus terjaga dan menjadi contoh positif bagi kehidupan bermasyarakat di Jakarta Utara dan Indonesia pada umumnya.
Kontributor: Dita Tri Anditya
Editor: Talhah Lukman A