Di hadapan dua perwakilan UN Women, Fopulis menjelaskan mengenai program FOPULIS Go to School. Program yang mengkampanyekan toleransi dan keberagaman pada siswa sekolah.
SUKABUMI – Salah satu bagian dari organisasi PBB yang bergerak di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Wanita di dunia, UN Women mendatangi Sukabumi untuk mengkampanyekan Anti Kekerasan dan Pelanggaran HAM yang beberapa korbannya anak-anak dan perempuan.
Setelah berkunjung ke kantor LENSA Sukabumi, dua perwakilan UN Women, Angela Walsh dan Toni melanjutkan kunjungan mereka ke Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Sukabumi, Jumat (15/4). LENSA Sukabumi juga memfasilitasi pertemua dengan beberapa LSM, salah satunya FOPULIS.
Di hadapan dua perwakilan UN Women, Fopulis menjelaskan mengenai program FOPULIS Go to School. Program yang mengkampanyekan toleransi dan keberagaman pada siswa sekolah tersebut, Angela Walsh memberikan beberapa masukan. Wanita asal Australia tersebut menyoroti banyaknya kasus kekerasan dan pelanggaran HAM.
baca juga : [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/sukabumi/feed/” number=”3″]
Selain itu, dalam diskusi tersebut membahas beberapa isu mengenai wanita juga anak-anak perempuan, termasuk di antaranya mengenai kekerasan psikis yang dialami wanita dan anak-anak perempuan Ahmadi. Menanggapi kasus tersebut Angela meminta semua LSM tetap membicarakan masalah tersebut.
“Namun yang terpenting adalah bagaimana menyikapi masalah tersebut dengan perubahan sikap dan perilaku,” tutur Angela.
Angela juga prihatin dengan masih adanya bullying. Menurutya bullying yang terjadi di sekolah hanya akan berhenti sekitar tiga tahun dan kemudian setelah itu akan terulang lagi.
“Oleh karenanya kita perlu terus-menerus menyuarakan permasalahan seperti ini sebagai pengingat setiap orang akan pentingnya kesadaran mengenai kehidupan damai tanpa kekerasan,” tambahnya.
Daden Sukendar, perwakilan FOPULIS berharap pertemuan dengan UN Women bukan jadi yang terakhir. Menurutnya kerja sama ini harus terus berlanjut.
“Ini sebagai upaya untuk mewujudkan perdamaian dan penghapusan kekerasan terhadap wanita di Sukabumi,” tukas Daden.
Kontributor : Siddika Tahira
Editor : Talhah Lukman Ahmad