Sintang – Warga muslim Ahmadiyah Sanggau dan Sintang menyambut tahun baru 2024 beberapa waktu lalu dengan refleksi diri hingga sholat berjamaah.
Ribuan muslim Ahmadiyah di seluruh wilayah Indonesia memiliki cara tersendiri dalam menyambut awal tahun baru. Mereka memulainya dari masjid, mengadakan berbagai macam acara yang Islami dan diakhiri dengan kegiatan sosial.
Tidak ketinggalan, puluhan muslim Ahmadi di beberapa kota di Kalimantan Barat juga mengadakan kegiatan yang sama.
Misalnya saja warga muslim Ahmadiyah Balaiharapan, kota Sintang dan Sanggau, semua menuju masjid untuk menggelar sederet kegiatan, Minggu 31 Desember 2023.
Mulai pukul 18:00 WIB hingga hingga esok hari, kaum bapak, pemuda, kaum ibu dan anak-anak mengadakan refleksi malam tahun baru.
Dimulai dengan shalat berjamaah Maghrib dan Isya’, tilawatil Qur’an, membaca nazm berisikan puji sanjung kepada Nabi Muhammad Saw.
Dilanjutkan dengan ceramah refleksi Ruhani malam tahun baru oleh para mubaligh.
Terkait hal itu Mln. Sajid Ahmad Sutikno, Mubda Kalbar 2, dalam ceramahnya mengajak semua yang hadir supaya lebih memilih cara-cara Islami daripada hal-hal laghou.
Menurutnya, perayaan pesta kembang api, tiup terompet hingga begadang larut malam adalah hal laghou itu. Sehingga banyak orang pada esok harinya lalai bangun kesiangan mendirikan sholat tahajud dan shalat Subuh.
“Kita sebagai umat Islam yang tergabung dalam Jemaat Ahmadiyah memiliki cara tersendiri dalam sambut malam tahun baru. Hendaknya kita bersama-sama lebih memilih di masjid. Banyak berdzikir kepada Allah dan bersholawat kepada Rasulullah Saw,” kata Mln. Sajid Ahmad.
Menurutnya, masing-masing individu perlu melakukan introspeksi diri, dan lebih dekatkan diri kepada Allah Sang Pencipta umat manusia.
“Hudhur, Khalifah kita menasihati kita, supaya masing-masing kita mengadakan audit atau evaluasi diri”, jelas Mln. Sajid Ahmad.
“Dalam satu tahun ini, apakah kita banyak melakukan amal kebaikan atau melakukan keburukan. Apakah kita banyak berbuat hal yang merugikan atau menyakiti hati orang lain. Tidak mau memaafkan kesalahan orang lain. Apakah kita sering berprasangka buruk. Apakah selama ini diri kita menjauh dari Tuhan, lalau beribadah kepada-Nya. Intinya , mungkin kita selama setahun ini lupa tidak perhatian keimanan dan perbaikan akhlak kita”, terangnya.
Mubaligh asal kota santri, Jombang itu mengingatkan, bahwa tidak hanya gembira dengan tahun baru. Tapi juga perlu mengadakan perbaruan atau perbaikan diri. Yaitu, keruhanian dan akhlak.
Terkait itu, Mln. Sajdi menukil nasihat Khalifah Islam Ahmadiyah.
“Hendaknya setiap kita selalu memeriksa amal amalnya. Lakukan perbaikan diri. Tingkatkan standar keruhanian dan akhlak kalian”, katanya.
“Zaman ini adalah zaman yang berbahaya dan mengerikan. Manusia setiap detiknya dalam ancaman bahaya. Untuk itu, satu-satunya cara menyelamatkan diri adalah mendekati diri kepada Allah Ta’ala, dan mengimani Imam Mahdi di zaman ini”, terangnya menirukan nasihat Khalifah Ahmadiyah.
Acara dilanjutkan dengan diskusi santai dan sharing. Sekitar pukul 03:00 WIB semuanya shalat tahajud berjamaah dengan imam Mln. Nur Khoir dari Balaigana.
Setelah shalat Subuh, semua menuju eks lapangan terbang Soesilo kota Sintang, mengadakan aksi bersih-bersih kota sampah perayaan malam tahun baru. Mereka tergabung dalam komunitas bersih kotaku, Clean the City (CTC).
Kegiatan yang dilakukan di kabupaten Sintang dan Sanggau itu dimulai sejak pukul 05:00 dan selesai jam 08:00 WIB.