Inggris— Di hadapan Komunitas Muslim Ahmadiyah dari seluruh dunia, Prof. Alimatul Qibtiyah, Komisioner Komnas Perempuan dan Cendikiawan Perempuan Muhammadiyah, memberikan pidato sambutan pada Jalsah Salana UK 2024.
Dalam pidatonya, Guru Besar kajian gender dan sosial di UIN Sunan Kalijaga itu menyoroti peran perempuan dalam komunitas Ahmadiyah, mengagumi semangat persatuan dan penghormatan terhadap keragaman budaya.
Ia mengapresiasi kesempatan yang diberikan kepada perempuan dalam berbagai peran penting, termasuk pengasuhan dan pendidikan.
“Saya sangat menghargai Ahmadiyah untuk memberikan kesempatan terbuka bagi perempuan-perempuan Ahmadiyah. Program yang mengakui pencapaian-pencapaian perempuan dan melibatkan mereka dalam peran pengasuhan serta pendidikan sangat penting,” jelasnya.
Prof. Alimatul Qibtiyah juga menekankan pentingnya prinsip-prinsip hak asasi manusia dan partisipasi yang berarti bagi perempuan dalam semua aspek kehidupan, termasuk kepemimpinan.
“Seorang pemimpin memegang posisi strategis dalam pengambilan keputusan. Memahami istilah ‘Rijal’ dan ‘Dzakar’ yang memiliki dampak signifikan pada kepemimpinan perempuan sangatlah penting untuk dibahas,” tegas Prof. Alimatul.
Setelah membahas peran perempuan, Prof. Alimatul mengalihkan fokus pidatonya pada kekagumannya terhadap semangat persatuan dan penghormatan terhadap keragaman budaya yang terlihat selama Pertemuan Tahunan Muslim Ahmadiyah di UK itu.
Ia mencatat bahwa meskipun tidak semua masyarakat Indonesia memahami Ahmadiyah, tetapi jumlah pengikutnya terus meningkat dari tahun ke tahun dan kini dapat ditemukan di hampir 90% provinsi di Indonesia.
“Dedikasi para anggota Ahmadiyah di Indonesia untuk menda’wahkan dan menghilangkan stigma palsu dan negatif itu dapat dipuji,” katanya.
Menutup pidatonya, Prof. Alimatul mengucapkan terima kasih secara resmi kepada seluruh Komunitas Muslim Ahmadiyah atas kesempatan luar biasa ini.
“Terima kasih banyak atas perhatiannya, dan juga dari seluruh Komunitas Muslim Ahmadiyah untuk kesempatan yang luar biasa ini. Love For All, Hatred For None,” tutupnya dengan penuh rasa syukur.