Peringati Hari Muslih Mau’ud; Sahabat Noor Adakan Lomba Imla’ Dan Khat Arab Islami

Seni tulisan indah atau ‘Khat’ dalam Bahasa Arab adalah satu seni yang dihormati dari berbagai macam seni rupa Islam, karena selain untuk hiasan ia juga merupakan alat untuk pelestarian Al-qur’an.

Dalam sejarah peradaban Islam, seni tulis huruf Arab yang isinya berupa potongan ayat Alqur’an atau Hadits Nabi SAW mempunyai tempat yang sangat istimewa. Karena setiap muslim percaya bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh Allah Swt ketika menurunkan Al-qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu bahasa ini juga digunakan dalam seluruh tata peribadatan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Karya-karya seni tersebut banyak menjadi hiasan di banyak bidang, mulai dari bangunan, koin, seni dekoratif, permata, tekstil, senjata sampai manuskrip.

Melihat manfaat dan pentingnya memiliki kemampuan khat tersebut, Sahabat Noor berinisiatif mengadakan lomba menulis imla’ & Khat Arab Islami. Kegiatan itu dilaksanakan pada hari kamis (20/2/2020) yang bertepatan dengan hari peringatan Muslih Mau’ud.

Acara yang bisa disebut spontan ini, diikuti oleh 13 anak yang separuhnya adalah anak-anak ghair Ahmadi yang setiap harinya turut meramaikan kegiatan belajar-mengajar di Musholah Noor milik Jemaat Ahmadiyah Pulau Tidung.

Kegiatan yang menghabiskan waktu hampir satu jam tersebut, menjadi ajang ‘show off’ bagi para kontestan. Ada spirit dan bakat yang dipertontonkan, satu modal utama untuk kemudian sampai pada titik bisa menguasai dan kompeten.

Mereka tidak terlihat kaku mengoreskan tinta penanya, menyambungkan satu huruf ke huruf yang lain agar menghasilkan sebuah karya yang Indah. Padahal lomba ini adalah yang pertama kalinya bagi mereka.

Sahabat Noor berharap semoga upaya dan langkah kecil ini, bisa menjadi pelecut bagi meningkatnya kemampuan seni tulis bagi anak-anak. Karena kemampuan menulis yang bagus bukan sekedar jadi hiasan yang hanya indah dipandang, bahkan seperti yang pernah Nabi SAW sabdakan; “khat yang bagus akan menambah kebenaran menjadi semakin jelas”. (Ad-Dailami dalam musnad firdausnya).