Peringatan Hari Muslih Mau’ud Muslim Ahmadiyah Tasikmalaya Diisi Mantan Anggota Gerakan Ahmadiyah Indonesia.
Peringatan hari Muslih Mauud Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya diisi oleh pembicara utama Bapak Drs. Abdul Rozak salah seorang Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Peringatan Hari Muslih Mauud Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya diadakan pada hari Rabu 18 Februari 2015 di Masjid Mubarak Tasikmalaya. Acara yang berlangsung selepas Maghrib merupakan acara rutin pengajian mingguan yang diisi dengan tema memperingati Hari Muslih Mauud.
Setelah pembukaan dengan pembacaan ayat suci Al Quran yang ditilawatkan oleh Apip Yuhana dan syair oleh Attaul Qudus khaddim dari Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya acara pokok diisi oleh Drs. Abdul Rozak, selama satu jam pemarannya beliau menyampaikan berbagai sendi-sendi dari makna peringatan Hari Muslih Mauud dan juga beliau menceritakan bagaimana beliau menyampaikan kebenaran ajaran Jemaat Ahmadiyah kepada sahabat-sahabat beliau yang berada di golongan Gerakan Ahmadiyah Lahore yang selama 15 tahun beliau ikuti sebelum bergabung dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Dalam pembukaan pemaparannya beliau menyampaikan bahwa masalah kedatangan Imam Mahdi merupakan kepercayaan yang juga diyakini bukan hanya oleh Jemaat Ahmadiyah namun juga golongan lain semisal Syiah.
Drs. Abdul Rozak menyitir sebuah hadits tentang akan turunya Isa putra Maryam ke bumi yang akan menikah dan akan dikarunia anak yang dijanjikan.
“Muslih artinya orang yang memperbaiki, karena adanya kerusakan. Apa yang rusak? apa yang sudah dibangun oleh jemaat” ungkap beliau dihadapan 250 jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya yang hadir. Kemudian Drs Abdul Rozak yang menjabat Sekretaris Tarbiyat ini memaparkan bahwa setelah kewafatan Khalifatul Masih I mulai terjadi kerusakan dalam Jemaat Ahmadiyah dengan adanya beberapa orang penting dan pengurus yang tidak mau menerima terpilihnya Hazrat Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad sebagai Khalifatul Masih II dan membuat organisasi Ahmadiyah tandingan di kota Lahore.
Drs Abdul Rozak kemudian menjelaskan bahwa meski terpecah namun karena adanya janji Allah akan adanya Muslih Mauud yang akan memperbaiki, Jemaat Illahi ini akan diselamatkan. “Disamping dijanjikan dalam hadits, Hazrat Masih Mauud as sendiri mendapat ilham supaya berkhalwat menyepi, beliau menjalankan perintah itu dengan memilih rumah sahabat beliau di Kota Hosyiarpur dan berkhalwat selama 40 hari di lantai II dengan pesan kepada pengikut beliau supaya tidak ada satupun orang atau tamu yang mengganggu dan meminta makanan disimpan didepan kamar beliau” papar pria dengan ciri khas logat bahasa jawa yang halus.
Pada masa beliau berkhalwat itulah Masih Mauud menerima ilham tentang akan dikaruniainya beliau oleh Allah SWT oleh seorang putra yang dijanjikan.
Drs. Abdul Rozak kemudian mengupas bagaimana kegoncangan yang ditimbulkan oleh mereka yang menentang Khalifatul Masih II. Diantaranya Muhammad Ali seorang sahabat Masih Mauud yang menjadi pelopor Gerakan Ahmadiyah Lahor menulis buku berbahasa Inggris berjudul ‘Ahmadiyya Movement’. “Dalam buku itu ada tertulis bahwa pengikut Ahmadiyah yang fanatik dan terdorong hawa nafsunya telah mengangkat Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi” ungkap Drs. Abdul Rozak. Tokoh Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang bermukim di Yogyakarta ini juga menyatakan “Dalam buku ‘Ahmadiyya Movement ini juga didapati pernyataan Muhammad Ali bahwa jika Jemaat Ahmadiyah Qadian tidak meninggalkan ajarannya mereka akan terpaksa mendeklarasikan syahadat baru dan Islam dijadikan agama yang telah lalu.”
Kemudian beliau menyampaikan bahwa Al Quran terjemahan Bahasa Indonesia terbitan Arab Saudi bekerja-sama dengan Departemen Agama pada catatan kakinya halaman 32 menyebutkan bahwa Ahmadiyah adalah agama baru dan sesat menyesatkan. Beliau menyampikan mungkin dari sinilah kebanyakan tokoh masyarakat yang menyarankan kepada Jemaat Ahmadiyah untuk membuat agama baru.
Drs. Abdul Rozak yang telah 2 hari berada di kota Tasikmalaya ini menasihatkan kepada anggota Jemaat Ahmadiyah “Dalam akhir surat Ali Imran Allah SWT memerintahakan kepada orang beriman untuk ‘bersabarlah dan tingkatkan kesabaran’ dari ayat ini orang beriman diperingatkan mereka akan menjalani dua kaki ujian pertama datang dari luar yang kedua datang dari dalam”
“Kebangkitan Muslih Mauud adalah untuk menghadapi musuh dari luar juga dari dalam Jemaat” Drs. Abdul Rozak menegaskan “Karena Allah SWT sudah menjanjikan pada Masih Mauud, meski ujian datang dari luar dan dalam Jemaat dibawah pimpinan Khalifatul Masih II Hazrat Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad (putra pendiri Jemaat Ahmadiyah yang merupakan Muslih Mauud atau putra yang dijanjikan dan diilhamkan pada pendiri Jemaat Ahmadiyah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as) jemaat berkembang pesat bahkan sampai ke negeri eropa juga termasuk ke Indonesia melalui Mln. Rahmat Ali HAOT yang diutus oleh Muslih Mauud ra”
Drs. Abdul Rozak mengajak anggota Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya dalam peringatan Hari Muslih Mauud untuk menghayati makna kebangkitan beliau terutama dalam menghadapi musuh dari luar maupun dari dalam.
Pengingkaran dari golongan Gerakan Ahmadiyah Lahore kepada kenabian Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dapat dijawab melalui buku tulisan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as ‘Al Wasiyat’ yang juga diimani oleh golongan Gerakan Ahmadiyah Lahore, dimana dalam buku tersebut ada tertulis pendakwaan pendiri Jemaat Ahmadiyah sebagai Nabi Ummati“
Pada akhir sesi Drs Abdul Rozak menyampaikan poin penting yang harus diamalkan oleh anggota Jemaat Ahmadiyah dimana poin-poin ini menjadi visi beliau dalam mengemban amanat beliau sebagai Sekretris Tarbiyat Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia. “Ini merupakan khittah Ahmadiyah, doa dari pendiri Jemaat Ahmadiyah. Hal ini sebagai dasar tarbiyat Jemaat Ahmadiyah telah disetujui oleh Hazrat Khalifatul Masih V saat saya sampaikan kepada beliau mengenai tugas saya dalam bidang tarbiyat Jemaat Ahmadiyah Indonesia”
Empat poin atau “Khittah Ahmadiyah’ yang merupkan doa Hazrat Mirza Ghulam Ahmadiya as, itu adalah:
- Perlihatkan padaku hambaku dari jemaat ini yang tampil sopan santun yang didorong oleh keimanannya.
- Perlihatkan padaku hambaku dari jemaat ini orang berilmu yang memberi manfaat kepada orang lain paling tidak dengan doanya.
- Perlihatkan padaku hambaku dari jemaat ini orang-orang yang memiliki mata yang gampang menangis terutama saat berdoa dihadapan Allah SWT.
- Perlihatkan padaku hambaku dari jemaat ini orang-orang yang memiliki hati bergetar ketika ia berzikir.
“Jemaat Ahmadiyah merupakan pohon yang ditanam langsung oleh tangan Allah, kemajuan dan keindahan dengan mengamalkan 4 khittah ahmadiyah akan terlihat sehingga bertabligh akan lebih menarik daripada bertabligh dengan cara adu argumentasi” Tutur Drs. Abdul Rozak
“Jadikanlah Jemaat Ahmadiyah sebagai Pohon yang ditanam oleh Allah SWT yang memberi keindahan bagi yang melihatnya, memberi buah amal saleh, memberi kesejukan bagi orang yang berteduh dibawahnya maupun disekitarnya” pungkas Drs. Abdul Rozak.Doni Sutriana
Sumber : ahmadiyyapriatim
Semoga kita semua bisa menyesuaikan diri dengan “khittah ahmadiyah”, seperti tertuang dalam tulisan ini. Sehingga, kita semua bisa menjadi “yang memberi keindahan bagi yang melihatnya, memberi buah amal saleh, memberi kesejukan bagi orang yang berteduh di bawahnya maupun di sekitarnya.”
Salam,
Asgor Ali
Warga GAI