perdamaian tidak akan tercapai tanpa adanya toleransi, dan oleh karena itu para Ahmadi di seluruh dunia dimohon untuk terus mempromosikan perdamaian, persaudaraan dan toleransi di antara orang-orang dengan agama dan keyakinan politik yang berbeda
GHANA – Amir dan Raisutabligh Jemaat Muslim Ahmadiyah Ghana, Haji Maulvi Mohammed Bin Salih, mengatakan bahwa berbagai tindakan sekaligus pendiaman oleh beberapa kaum Muslim telah melukiskan sebuah citra buruk bagi agama Islam.
“Sebagian kaum muslim menunjukkan gabungan antara bermacam aksi serta tindakan, sekaligus juga berbagai bentuk pendiaman secara pribadi maupun kolektif, dimana mereka justru telah berhasil menodai citra agama Islam sehingga setiap kali Anda menyebut nama Islam, rasa takut akan menjalar hingga ke tulang belakang banyak orang,” ucapnya.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/ahmadiyah-ghana/feed/” number=”3″]
Beliau dengan demikian, mengajak para pemuda Muslim di seluruh dunia untuk memulihkan kembali citra buruk tersebut dengan menunjukkan perilaku dan sikap yang menunjang makna sejati Islam yang mendukung perdamaian.
Haji Maulvi Bin Salih mengatakan hal ini pada pembukaan Rapat Umum Nasional Tahunan Organisasi Pemuda Muslim Ahmadiyah yang ke 37 di Takoradi, Wilayah Barat, Kamis lalu.
Acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut diadakan dengan tema: “Toleransi – Sebuah Alat yang Sangat Diperlukan untuk Hidup Berdampingan yang Damai”. Lebih dari 3000 pemuda-pemudi Muslim dari seluruh negeri berkumpul dalam acara tersebut, begitu pula delegasi-delegasi dari La Cote d’Ivoire dan Burkina Faso.
Beliau mendesak para pemuda dan pemudi Muslim untuk mengambil teladan dari Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Pemimpin Tertinggi Jemaat Ahmadiyah di seluruh dunia, yang telah menyerukan hidup berdampingan dengan damai antarbangsa, antar para pemimpin negara, serta organisasi keagamaan.
Menurut beliau, perdamaian tidak akan tercapai tanpa adanya toleransi, dan oleh karena itu para Ahmadi di seluruh dunia dimohon untuk terus mempromosikan perdamaian, persaudaraan dan toleransi di antara orang-orang dengan agama dan keyakinan politik yang berbeda.
Amir Jemaat Muslim Ahmadiyah Ghana menyatakan bahwa sebagaimana negeri ini tengah mempersiapkan sebuah pemilihan umum pada bulan Desember, mereka tidak boleh membiarkan dirinya dimanfaatkan oleh para politisi dan partai politik sebagai alat untuk menyebabkan kekacauan.
“Kalian tidak boleh membiarkan mereka yang telah melewati batas kegunaan mereka, untuk memanfaatkan kalian demi kepentingan pribadi mereka. Kalian sebagai calon-calon pemimpin masa depan, harus meletakkan sebuah dasar yang kuat untuk perkembangan aspek sosial-ekonomi,” jelas beliau.
Haji Maulvi Bin Salih menuntut mereka untuk selalu berdisiplin, sabar, serta berusaha bersikap toleran terhadap pandangan orang lain, dikarenakan pemahaman umat manusia akan terus berkembang.
Menteri Daerah, Tn. Paul Evans Aidoo, dalam pidato resmi yang dibacakan langsung oleh beliau, memuji Jemaat Muslim Ahmadiyah atas kontribusi mereka yang sangat besar dalam pembangunan nasional.
Tn. Aidoo menyatakan bahwa Jemaat telah berkontribusi dalam banyak aspek kehidupan sosial seperti mendirikan fasilitas-fasilitas kesehatan dan pendidikan. Jemaat juga secara berkelanjutan terus menunjukkan komitmennya kepada pemerintah untuk terus bekerjasama dengan organisasi-organisasi keagamaan dalam memajukan negeri.
Beliau pun menjelaskan perihal pernyataan Menteri Daerah yang telah menyatakan bahwa Pemerintah telah tampak menunjukkan dukungan mereka terhadap Komunitas Muslim dengan meningkatkan kualitas Bandara Tamale sesuai dengan standar internasional. Sehingga bandara tersebut akan mampu memfasilitasi para jamaah haji kaum Muslim dari tiga daerah utara untuk pergi ke Mekah, Saudi Arabia, demi melaksanakan kegiatan Haji tahunan tanpa kesulitan.
Beliau mendesak para kaum muda agar memanfaatkan acara tersebut untuk membangun jaringan, berbagi wawasan serta pengalaman untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Para peserta mengikuti sejumlah kegiatan seperti acara bersih-bersih yang dilaksanakan di berbagai fasilitas kesehatan, kegiatan amal serta sumbangan untuk panti asuhan maupun kepada para narapidana di rumah tahanan.
Mereka juga akan mengadakan pembacaan Al-Qur’an dan kegiatan-kegiatan pendukung untuk menguatkan spiritualitas, moral, dan kesehatan fisik mereka.
Sumber: Ghana Web
Alih Bahasa: Lisa Aviatun Nahar
Editor : Irfan S. Ardiatama