BOGOR- Sadar pentingnya bersosialisasi guna mendekatkan diri dengan masyarakat, belasan pemuda Bogor yang tergabung dalam Majelis Khuddamul Ahmadiyah Bogor menggelar diskusi bertema Peran Pemuda Ahmadi di Masyarakat di Masjid Al-Fadhl.
Dalam acara yang lebih menonjolkan sharing pengalaman dan gagasan, Mln. Ghulam Wahyudin sebagai Mubaligh Wilayah Bogor menekankan pentingnya Ahmadi menjadi tokoh di masyarakat.
“Kita harus memberikan karya nyata di masyarakat sehingga orang-orang akan menerima kita dengan baik,” ujarnya, Sabtu (26/3).
Hal tersebut diamini oleh Irfan Qaid Sindangbarang, Bogor, Ciherang. Ia menceritakan bagaimana di cabangnya, Ciherang anggota dapat dekat dengan tokoh masyarakat setempat. Menurutnya selain karena selalu mengikuti kegiatan yang diadakan warga, faktor lainnya karena masih ada hubungan kekeluargaan dengan warga yang bukan warga Ahmadiyah.
Pada kesempatan ini juga, Makbul Supena yang merupakan mantan Qaid Wilayah Bogor menyoroti radikalisme dan hate speech yang berkembang di lingkungan kampus. Menurut survei sebuah LSM, ada beberapa fakultas yang menjadi sarang berkembangnya radikalisme yang ia sebut dengan pubertas keagamaan.
“Polanya sudah bergeser. Dulu kita khawatir radikalisme berkembang di pesantren namun sekarang nyatanya radikalisme tumbuh subur di kampus-kampus,” terang Makbul.
Ia menambahkan pentingnya rabtah dilakukan oleh Jamaah Ahmadiyah, terutama oleh anggota Khuddam. Total 15 peserta dari berbagai wilayah di Kota dan Kabupaten Bogor hadir dalam kegiatan rutin yang diakhiri dengan makan malam bersama.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/pemuda/feed/” number=”3″]
Di tempat terpisah, diadakan pula pekan athfal yang dihelat di Masjid Mubarak milik Jamaah Ahmadiyah Sindangbarang yang dihadiri puluhan athfal se-Kota Bogor.
Kontributor : Ibrahim Ahmad / Ghilman Maula
Editor : Talhah Lukman Ahmad