Tasikmalaya- Perempuan Ahmadiyah yang tergabung dalam Lajnah Imaillah (LI) Singaparna jadikan hari ibu sebagai momen untuk berbagi.
Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu Nasional, anggota LI Singaparna berkunjung ke Panti Jompo Welas Asih Cikadongdong, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu 22 Desember 2022.
Anggota LI Singaparna ingin di momen hari ibu dan seabad berdirinya Lajnah Imaillah Indonesia, diisi dengan berbagi kebahagiaan dengan para lansia.
Hal tersebut diungkapkan Ketua LI Singaparna, Rahma Candra kepada Warta Ahmadiyah.
“Bertepatan dengan hari ibu dan perayaan seabad Lajnah Imaillah, kami LI Singaparna ingin mengisinya dengan berbagi kebahagiaan bersama lansia di panti jompo,” katanya.
Di momen ini, LI Singaparna memberikan sembako kepada lansia dan juga pengurus panti.
“Kami menyalurkan donasi berupa beras, telur, sabun, sereal, serta kue-kue yang langsung dinikmati bersama para lansia,” ujar Rahma.
“Jika di luar sana, para ibu berbahagia dengan dikelilingi keluarga tercinta, maka kami hadir menemani para ibu yang terlupakan,” sambungnya.
Dalam kunjungan ke Panti Jompo Welas Asih itu, sebanyak 4 orang anggota LI Singaparna datang langsung.
Sementara itu, pengurus Panti Jompo Welas Asih Adi memberikan mengatakan kebanyakan para lansia yang ada di tempatnya sudah tidak pernah dijenguk lagi keluarganya.
“Kebanyakan di sini adalah yang terlantar. Ada yang diantarkan anaknya atau keluarganya,” aku Adi.
“Sekali dua kali dikunjungi, setelah itu tidak pernah datang lagi. Banyak yang seperti itu,” lanjutnya.
Adi pun menyampaikan keprihatinannya akan para lansia banyak yang sakit dan pihak keluarga tidak datang ketika orang tuanya meninggal di Panti Welas Asih itu sendiri.
“Banyak yang sakit bahkan sampai meninggal pun keluarga atau anaknya sama sekali tidak datang,” ungkapnya.
Selain itu, pihak Panti Jompo mencatat sebanyak 80 lansia telah dimakamkan sejak berdirinya panti tersebut.
“Untuk jumlah yang dimakamkan di sini sudah sekitar 80 dari sejak panti didirikan,” kata Adi.
Panti Jompo Welas Asih telah berdiri sejak 1996 yang awalnya hanya 3-4 lansia yang tinggal.
Seiring berjalan waktu, menurut keterangan Adi sudah bertambah hingga kini mencapai 40 orang lansia yang tinggal di panti.