By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Pencarian
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
BeritaNasional

Menteri Agama RI 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin Hadiri Pertemuan Tahunan Ansharullah Indonesia

By Talhah Lukman A Published 3 November 2025 4 Views
Share
Mantan Menag 2014–2019 Lukman Hakim Saifuddin hadiri Pertemuan Tahunan Ansharullah Indonesia 2025, bahas peran agama dan toleransi.
SHARE

Tangerang, Warta Ahmadiyah – Menteri Agama Republik Indonesia periode 2014–2019, Lukman Hakim Saifuddin menghadiri Pertemuan Tahunan Ansharullah Indonesia 2025, Minggu 2 November 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Lukman Hakim menyampaikan pandanga sekaligus berdiskusi pada sesi talkshow moderasi beragama.

Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai kunci menjaga harmoni dan mencegah ekstremisme di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.

Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Bulukumba Sambangi Redaksi Harian Radar Selatan

Lukman menyebut tiga alasan utama perlunya moderasi, yakni adanya kontradiksi perilaku yang mengatasnamakan agama namun menolak ajaran universalnya, kesalahpahaman terhadap konsep jihad yang sering disalahartikan sebagai kekerasan.

Dirinya juga menyoroti munculnya pandangan ekstremis yang menolak simbol-simbol nasional atas dasar keyakinan.

Lukmna menjelaskan pentingnya membedakan antara ajaran agama universal yang mendasar dan praktik-praktik khusus.

Baca juga: Silaturahmi ke UIN Saizu, Jemaat Ahmadiyah Jateng Hadiahkan Al-Quran Terjemah Bahasa Jawa

Termasuk menekankan bahwa meskipun keyakinan harus dipegang teguh secara pribadi, dalam kehidupan publik toleransi dan penghormatan terhadap keragaman sangatlah esensial.

“Moderatisme agama melibatkan pemegangan teguh terhadap keyakinan mendasar secara pribadi, namun mempraktikkan toleransi dan penghormatan (tasamuh) dalam kehidupan publik, mengakui bahwa orang-orang memiliki interpretasi dan praktik yang berbeda,” jelas Lukman.

Menteri Agama Republik Indonesia 2014-2019 tersebut menekankan bahwa Islam sebagai kebenaran ilahi harus dibedakan dari cara manusia mempraktikkannya.

Baca juga: Bank Mata Indonesia Deklarasikan Donor Kornea di Ijtima Ansharullah Indonesia

“Praktik diskriminatif itu selalu tertolak oleh agama. Karena membeda-bedakan perlakuan kita karena alasan latar belakang sosial itu diskriminatif ya. Itu bertentangan dengan keadilan,” kata Lukman.

Menurutnya, teks-teks agama bersifat kompleks dan dapat ditafsirkan secara beragam. Karena itu, moderasi diperlukan untuk menyeimbangkan antara ajaran inti yang bersifat universal dan ajaran cabang yang membuka ruang bagi perbedaan praktik.

“Radikalisme mungkin dapat diterima dalam keyakinan pribadi, tetapi dalam kehidupan publik harus dimoderasi dengan sikap tasamuh atau toleransi,” jelas Lukman

Lebih lanjutLukman juga mencontohkan perbedaan kecil dalam praktik ibadah seperti penggunaan qunut dalam sholat yang menurutnya tidak seharusnya menjadi sumber perpecahan.

Ia mengajak komunitas Ahmadiyah untuk menjadi teladan dalam penerapan nilai moderasi, yakni tetap teguh dalam keyakinan namun terbuka dan menghormati perbedaan di ruang sosial. *

Kontributor: Shahnaz Sabahunnur Kautsar

Editor: Talhah Lukman A

You Might Also Like

Pantai Asmara Menjadi Saksi Pesan Al-Masih Akhir Zaman Telah Datang

AHMADIYAH PURWAKARTA GELAR SIRATUNNABI SAW

Lajnah Imaillah Cikalongkulon Cianjur Berbagi di Ramadhan, Siapkan 45 Bungkus Takjil

Pjs Amir Nasional Berharap Semangat Khuddam Bisa Mendukung Kemajuan Ahmadiyah Indonesia

Taman Sobat KBB, kekuatan korban diskriminasi agama

Previous Article Ahmadiyah Bulukumba Jemaat Ahmadiyah Bulukumba Sambangi Redaksi Harian Radar Selatan
Next Article Aksi Khuddam Bergerak, Pemuda Ahmadiyah Giat Bersih-Bersih Lingkungan Kota
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright © 2025 wartaahmadiyah.org All rights reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?