“Saya tidak berpikir akan melihat respon semacam ini sebelumnya pada sebuah posting. Saya benar-benar mendorong beberapa teman-teman saya di Auckland dan New Plymouth untuk melakukan hal yang sama.”
SELANDIA BARU – Adakalanya secangkir kopi dapat membuat perbedaan antara ketidaktahuan dan pengetahuan”.
Imam dan Mubaligh Islam, Mustenser Qamar telah menyampaikan undangan kepada masyarakat sekitar di Lower Hutt untuk datang menikmati secangkir kopi dan berbincang-bincang.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/selandia-baru/feed/” number=”3″]
Ide di balik kegiatan tersebut adalah ia ingin agar orang-orang dapat mengenal seorang Muslim.
“Saya terdorong untuk melakukan hal tersebut dengan melihat apa yang sedang terjadi di dunia – adanya larangan terhadap umat Muslim yang sedang diusulkan [di Amerika Serikat]. Saya pikir adalah hal yang sangat penting bagi saya untuk berkomunikasi dengan tetangga saya.” katanya.
Pada awalnya ia membuat sebuah posting di laman Neighbourly.co.nz yang mengundang orang untuk bertemu dengannya, dan mengatakan dia terkejut dengan reaksi yang ia dapat.
“Saya tidak berpikir akan melihat respon semacam ini sebelumnya pada sebuah posting. Saya benar-benar mendorong beberapa teman-teman saya di Auckland dan New Plymouth untuk melakukan hal yang sama.”
Sejak membuat postingan tersebut lebih dari seminggu yang lalu, ia telah bertemu muka dengan lebih kurang enam orang, dan masih sibuk mengatur waktu untuk bertemu dengan lebih banyak lagi.
Dia telah berbicara dengan orang-orang atheis mengenai keyakinannya, dan apa arti keyakinan itu bagi dirinya, dan di sisi lain dia juga telah berbincang dengan lebih santai dengan beberapa keluarga muda yang ia temui ketika sama-sama membesarkan anak. Anak pertama Qamar, Bashir, lahir pada tanggal 27 Januari.
Anak laki-lakinya yang baru saja lahir itu juga menjadi motivator lain baginya untuk menjangkau lebih banyak orang.
“Anak saya akan tumbuh besar [di Selandia Baru]. Saya tidak ingin dia tumbuh di mana ia akan dinilai berdasarkan tindakan sekelompok kecil orang.”
Qamar telah tinggal di Selandia Baru selama 18 bulan, setelah pindah dari Inggris. Ia menghabiskan tujuh tahun mempelajari Islam dan perbandingan agama, dan ia juga sangat terbuka untuk diskusi-diskusi tentang keyakinannya.
Dia adalah seorang Muballigh Islam Ahmadiyah. Jemaat Ahmadiyah percaya bahwa seorang pemimpin agama dari India di abad ke-19, Mirza Ghulam Ahmad telah ditunjuk oleh Tuhan sebagai Mujaddid, atau pembaharu Islam.
Qamar mengatakan umat Islam lainnya sering tidak akan mengakui Ahmadiyah. Sebuah pesan utama dari gerakan Ahmadiyah adalah “cinta untuk semua, tiada kebencian untuk siapapun”.
Sebagai bagian dari upaya untuk mendobrak hambatan dan kesalahpahaman tentang agamanya, ia memiliki saluran YouTube “Meet a Muslim”, dan membantu untuk mengatur penyelenggaran pameran Al Quran di New Plymouth pada akhir pekan ini.
Anda dapat menghubungi Qamar untuk berbincang melalui Twitter @MustenserAQamar, atau hubungi 0800 Y ISLAM.
Sumber : Times of Ahmad
Alih Bahasa : Fadhil Ahmad Qamar
Editor: Irfan S. Ardiatama