Banyumas – Kemandirian Jemaat Ahmadiyah dalam menjalankan roda organisasi terus mengundang kekaguman.
Kemandirian dalam menjalankan roda organisasi hanya melalui sumber dana yang berasal dari pengorbanan harta anggotanya menjadi salah satu kekaguman Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syaifuddin Zuhri Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora pada saat berkunjung ke Masjid Nushrat dan Peace Center Sultanul Qalam Jemaat Ahmadiyah Purwokerto pada hari Minggu, 23 Juni 2024.
Adapun maksud kunjungan tersebut adalah untuk meluput Jemaat Muslim Ahmadiyah terkait pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh Ahmadiyah dan akan disajikab dalam bentuk video.
Kunjungan mereka diterima oleh Pengurus Daerah Lajnah Imaillah Jawa Tengah 1 Any Fathmawati dan Sri Sumarti beserta Lajnah Imaillah Purwokerto.
Pada kesempatan tersebut dijelaskan bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat sudah banyak dilakukan oleh Jemaat Muslim Ahmadiyah baik lingkup international, nasional dan lokal atau daerah.
Ketika masa kekhalifahan ke-3 yaitu Hadhrat Mirza Nasir Ahmad, ra , tercetak sejarah di sebuah negara di afrika yaitu Ghana dimana pada tahun 1977 untuk pertama kalinya dikembangkan pertanian gandum oleh Jemaat Muslim Ahmadiyah yang dipimpin oleh Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba, khalifah saat ini.
Di dalam organisasi Jemaat Muslim Ahmadiyah kesekertariatan atau departemen yang bertanggung jawab dalam pemberdayaan ekonomi.
Kedua departemen itu adalah sekertaris jiroat berkaitan dengan pertanian dan peternakan)
Selanjutnya ada sekertaris sanat wa tijarot berkaitan dengan perdagangan dan industri.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam lingkup nasional maupun lokal.
Di antaranya bimbingan teknis dibidang pertanian, peternakan dan pemasaran produk.
Hal ini dilaksanakan bekerja sama dengan instansi instansi teknis maupun perguruan tinggi.
Ketika dijelaskan bahwa sumber dana kegiatan kegiatan tersebut berasal dari infak fii sabilillah dalam bentuk pengorbanan harta seluruh anggotanya, uangkapan itu membuat para mahasiswa terkejut dan kagum dengan sistem ini.
Penjelasanpun berkembang dengan perkembangan Jemaat Muslim Ahmadiyah yang saat ini sudah ada di 225 negara. *
Kontributor: Ahmad Yusuf Widodo
Editor: Talhah Lukman A