Bengkayang – Jajaran pengurus daerah yang terdiri dari DPW, Amirda, Muballighin serta Pengurus Jemaat Ahmadiyah melakukan kunjungan rabtah kepada dua instansi pemerintahan yang ada di Kabupaten Bengkayang, pada Selasa (07/02).
Adapun dua instansi yang dikunjungi tersebut adalah kemenag dan juga polres Kab. Bengkayang.
Tujuan dari kunjungan rabtah tersebut selain mengadakan kunjungan rabtah, adalah untuk menyampaikan klarifikasi terkait pemberitaan media online lokal yang memuat statement mereka berdua.
Mengutip dari media online Suara Pemred pada 20/01/23, kapolres Bengkayang menyampaikan pada acara pertemuan yang bertajuk jumat curhat bahwa: “Kami siap mengamankan siapa saja termasuk Jamaah Ahmadiyah. Khususnya apabila mengganggu dan merusak persatuan serta kesatuan bangsa.”
Statemen tersebut cukup meresahkan bagi internal jemaat di Kalbar terkhusus di jemaat cabang Bengkayang, karena bisa menimbulkan dampak yang tidak baik kepada beberapa kelompok yang anti kepada Ahmadiyah.
Pada acara pembukaan diskusi yang dibuka langsung oleh ketua DPW JAI kalbar Muhammad Kautsar, Ia menjelaskan tujuan dan maksud kedatangannya yaitu untuk meluruskan kesalahpahaman dan tidak ingin adanya dusta diantara kita.
Dalam menanggapi sambutan Ketua DPW Kalbar tersebut, kepala Kan Depag bapak H. Damsir menjelaskan bahwa ia menginginkan apa yang disampaikan ketua DPW terkait tidak ada dusta diantara kita memang seperti itulah inginnya. “Itulah yang terpenting bahwa tidak ada dusta diantara kita.” Ucapnya.
Damsir pun menambahkan “Kunci permasalahan apabila kita melakukan ikhtiar dialog dan komunikasi yang baik, maka tidak akan ada kesalahpahaman, dan juga bukan ada salah paham saja namun karena adanya paham yang salah.” ungkapnya
Pada kesempatan diskusi itupun Mubalig Daerah Kalbar 3 Mln. Ahmad Salam menegaskan kembali bahwa ia ingin supaya kemenag dan jajarannya melakukan tabayun, ia mengatakan “Kami tidak ingin ada riak-riak dimasyarakat dan kami ingin supaya kemenag dan juga jajaran dibawahnya seperti KUA, dapat melakukan tabayun, sebagaimana perintah didalam AlQuran supaya tabayyun”. Ungkapnya.
Pada kesempatan itupun Mln. Salam menambahkan, “Tabayyun ini bisa dimulai dari kami, supaya informasi-informasi yang sampai kepada masyarakat tidak salah, karena ada info yang salah tersebut muncul adanya kebencian, dari kebencian itulah maka timbullah aksi”. pungkasnya.
Diskusi yang cukup menarik antara JAI dan Kemenag pun terus berlanjut. Mln. Rustandi muballigh pontianak menyampaikan terkait perbedaan yang ada antara Ahmadiyah dan kelompok muslim pada umumnya itu hanyalah masalah interpretasi saja, karena secara umum baik rukun iman dan rukun Islamnya pun sama. Yang membedakan hanya penafsiran tentang kedatangan imam mahdi dan isa yang dijanjikan.
Di akhir diskusi tersebut Rustandi menambahkan dengan mengutip sebuah hadits tentang definisi islam. Ia menuturkan bahwa ” barang siapa yang sholat seperti Nabi Muhammad Saw, yang menghadap kiblatnya Nabi Muhammad saw, maka yang demikian itu adalah muslim”. Tutupnya.
Diskusi di kantor Kemenag berakhir hingga dua jam lebih. Selanjutnya jajaran pengurus DPW Kalbar pun bergegas menuju kantor polres kab. Bengkayang.
Pertemuan tersebut disambut hangat oleh kasat intel polres. Ketua DPW Kalbar selanjutnya menjelaskan tentang susuan kepengurusan dan menyampaikan tujuan serta maksud kunjungan tersebut.
Dan percakapan diskusi dalam pertemuan tersebut lebih banyak disampaikan oleh Mln. Nayyar Ahmad selaku mubalig Kab. Bengkayang.
Ia menceritakan terkait kejadian yang mengakibatkan adanya statement dari Kapolres Bengkayang yang diduga dapat menimbulkan kegundahan dikalangan internal Jemaat.
Kasat Intel pun mengklarifikasi berita yang beredar didalam media onlie terkait statment Kapolres, yang mana pada intinya Kapolres ingin supaya melindungi menaungi dan mengayomi siapapun.
Acara pertemuan inipun diakhiri dengan foto bersama, yang selanjutnya dijamu makan siang oleh kasat intel di rumah makan terdekat.
Kontributor : Ayah Talha