Kuningan – Delapan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di program studi Sejarah Kebudayaan Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengunjungi perkampungan Jemaat Ahmadiyah di Desa Manislor, Jalaksana.
Fani Nurdiansah menuturkan, kedatangan 8 Mahasiswa ini ertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah yang tengah dihadapi. Selain itu juga turut menjalin ikatan silaturahmi dengan para mahasiswa Ahmadiyah atau disebut AMSAW (Ahmadiyah Moslem Student Asossiation For Women) dan AMSA (Ahmadiyah Moslem Student Asossiation).
“Kedelapan mahasiswa dari IAIN Syekh Nurjat Cirebon datang mengunjungi ke Perpustakaan JAI Manislor dan Peace Center yang dipandu oleh rekan-rekan Mahasiswa AMSA/W dari Jabar 9 & 10,” tuturnya.
Fani menambahkan, selepas berkunjung ke perpustakaan dan Peace Center, para mahasiswa terlibat dalam diskusi bersama Mubalig Ahmadiyah Maulana Cepi Sofyan Nurzaman dan Maulana Ikhsan Tahir Ahmad.
“Diskusi semakin cair ketika para mahasiswa terlibat aktif dalam bertanya seputar keraguan dan ketidaktahuan mengenai Ahmadiyah,” tambahnya.
Tampaknya kedelapan mahasiswa ini penasaran terhadap peristiwa diskriminasi yang pernah menimpa para anggota Ahmadiyah di desa Manislor, mereka mencoba bertanya lebih dalam kepada saksi peristiwa tersebut, diantaranya Ketua Perempuan Ahmadiyah Manislor Uminah Dimyati dan Uhay Juhana.
“Kedelapan mahasiswa mencoba wawancara Ibu Uminah Dimyati sebagai Ketua Perempuan Ahmadiyah Manislor untuk mengetahui peristiwa penyerangan yang terjadi di Manislor pada tahun 2010. Selain itu, Bapak Uhay Juhana pun menjelaskan secara rinci kronologi kejadian penyerangan tersebut,” lanjut Fani.
Para mahasiswa menyampaikan rasa terimakasih atas informasi yang telah didapatkan, mulai dari pemaparan oleh Mubalig Ahmadiyah hingga peristiwa dalam penyerangan yang terjadi pada tahun 2010.
“Terimakasih banyak kepada semua jajaran JAI yang telah menyambut, melayani dan memaparkan ilmu dan fakta mengenai Jemaat Ahmadiyah yang sebenarnya,” ucap salah seorang perwakilan mahasiswa.
Sebelum pulang, Ahmadiyah Manislor menghadiahi cindramata berupa buku terkait Jemaat Ahmadiyah.
“Semoga kedatangan para mahasiswa dan mahasiswi ini dapat meluruskan kesalahpahaman mengenai Jemaat Ahmadiyah kepada siapapun,” pungkas Fani.