Apa yang tersisa dari kemeriahan malam perayaan tahun baru? Selain mata yang lelah karena bergadang, hal lainnya adalah sampah-sampah yang berserakan di setiap titik keramaian. Salah satunya adalah di Taman Kota Singaraja.
Pagi ini, pukul 06.00 WITA, botol plastik, kantung plastik, sedotan plastik, puntung rokok, selongsong kembang api, sisa-sisa pembakaran petasan, kulit kacang, sampai-sampai kulit dan biji durian, semua ada di setiap sudut Taman Kota.
Kami menghampiri kordinator petugas kebersihan. Kami tanyakan kepada beliau berapa orang personel petugas kebersihan yang bertugas pagi ini. 15 orang jawab beliau. Saya berpikir, bagaimana mungkin sisa sampah ratusan bahkan ribuan orang dibersihkan hanya oleh 15 orang. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan semua ini. Berapa banyak energi mereka yang terkuras untuk melakukan ini. Kasihan. Tidak tega rasanya melihat mereka bekerja sendirian.
Kami sedikit lega ketika melihat sekelompok anak SMK dengan berseragam kaos olahraga ikut membantu. Tampak beberapa orang guru mereka mendampingi dan mengarahkan. Kami tidak sempat menghitung berapa jumlah pasti mereka. Mungkin sekitar 20-30 orang.
Kami sendiri dari komunitas Clean The City Penyabangan, berjumlah 38 orang. Jumlah yang sangat tidak sepadan dengan sampah yang berserakan. Namun sebagaimana pepatah lama mengatakan, “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, itu lah yang terjadi pagi hari ini. Kerjasama dari berbagai elemen masyarakat membuat bersih-bersih pagi ini tidak terlalu terasa berat. “Kalau tidak ada yang bantu bisa jam 10 kami baru selesai Pak”. Ujar seorang ibu petugas kebersihan sambil terus menyapu serpihan-serpihan petasan di rerumputan.
Kami komunitas Clean The City berjarak 46 KM dari Taman Kota Singaraja. Berangkat dari rumah pukul 5 pagi, mana sempat kami sarapan pagi. Kami siasati dengan menyiapkan box makanan ringan. Tidak banyak, paling seratusan. Lumayan untuk pengganjal perut kami sendiri dan mereka yang hari ini telah peduli dengan kebersihan Taman Kota Tercinta ini. Syukurnya Pak Polisi yang sedang piket pun kebagian.
Kami bersyukur di pagi hari ini menjadi saksi, bahwa masih banyak yang ingin Kota Buleleng ini tetap asri. Mari kita jaga bumi ini tetap bersih. Mari kita wariskan budaya cinta kebersihan ini kepada anak cucu kita. Kami komunitas Clean The City Penyabangan, mengucapkan sampai jumpa di kegiatan clean up berikutnya. Salam kebersihan.