Jember – Jemaat Ahmadiyah cabang Jember bekerja sama dengan Peace Leader Indonesia mengadakan acara sosialisasi ‘Parenting dan Internet Sehat untuk Anak’ di Vihara Jagatnatha Maitreya, Kaliwates, Minggu (30/10).
Kegiatan kolaborasi tersebut dilandasi semangat bersama untuk mengedukasi orang tua di lingkungan vihara dan sekitarnya agar mampu mengasuh anak dengan baik di tengah gempuran teknologi berbasis internet saat ini.
Dalam sambutannya, Pdt. Tan Lui Mei mengatakan, meskipun acara tersebut dihadiri oleh peserta dari berbagai latar belakang, namun sejatinya di sisi lain merupakan satu keluarga.
“Sejatinya semua manusia adalah satu keluarga dan sudah menjadi kewajibannya untuk mempererat hubungan kekeluargaan ini dengan berbagai kegiatan positif tanpa membedakan latar belakang SARA,” ungkapnya.
Pdt. Tan Lui Mei adalah sosok yang berjasa di Vihara Jagatnatha Maitreya yang keberadaannya dirasa bermanfaat oleh masyarakat sekitar. Berbagai kegiatan sosial kerap ia laksanakan di sanai, mulai dari membuka kursus gratis bahasa mandarin, pelatihan parenting, pembinaan pendidikan generasi muda, hingga melibatkan berbagai pihak dalam perayaan hari besar keagamaannya.
Selanjutnya, narasumber acara Maulana Basyarat Ahmad Sanusi memaparkan mengenai nilai anak dalam sebuah keluarga, strategi orang tua mengimplementasikan pola asuh positif pada anak dan kelebihan kekurangan kemajuan teknologi internet serta dampaknya bagi kesehatan fisik dan psikis anak.
Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan testimoni pengasuhan anak. Ir. Hamid Ahmad yang pertama kali menyampaikan pengalaman dan testimoninya dalam membangun komunikasi efektif dengan buah hatinya.
Ir. Hamid mencontohkan waktu yang tepat berkomunikasi dengan anak, misalnya ketika makan bersama anak-anak.
“Dalam berkomunikasi dengan anak jangan sampai ada kesan merendahkan, merasa benar sendiri atau memaksakan kehendak. Orang tua yang baik juga harus bisa menjaga privasi anak. Ketika ada hal pribadi bicarakan berdua. Kalau memang sangat privasi jangan sampai saudara yang lain sekalipun mengetahuinya,” tambahnya.
Acara sosialisasi parenting berlangsung dua arah. Bahkan para peserta juga menyempatkan berkonsultasi langsung kepada narasumber di sela-sela makan siang.
Sebelum acara berakhir, tim Pdt. Tan Lui Mei memperagakan cara pengolahan sampah dengan teknik eko-enzim yang mampu mengubah sampah menjadi barang yang bermanfaat.
Setelah rangkaian kegiatan di Vihara selesai, atas permintaan koordinator Peace Leader Indonesia, acara sosialisasi parenting dilanjutkan ke Desa Glagah Weru, Kalisat, Jember. Tema serupa disampaikan di hadapan Ibu-Ibu dari Sekolah Perempuan Bangkit Bersatu.
“Sehubungan dengan segmen pesertanya adalah ibu-ibu di pedesaan, maka narasumber menyampaikan materi dalam kemasan obrolan santai dengan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami,” ujar Maulana Abdul Haq Kartono yang turut dalam rombongan narasumber.
Sebagaimana di Vihari, sosialisasi parenting di Desa Glagah Weru pun berlangsung lancar. Terbukti dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta.