UNTED KINGDOM – Para pengurus Jamaah Muslim Ahmadiyah Swedia yang tergabung dalam anggota Majelis Amila Nasional mengadakan pertemuan virtual dan audiensi dengan Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah sedunia, Khalifah Kelima, Yang Mulia Hazrat Mirza Masroor Ahmad ayyadahullahu taala binashrihil aziz, Sabtu (29/8). Beliau memimpin pertemuan tersebut dari kantornya di Islamabad, Tilford, United Kingdom. Sedangkan anggota Majelis Amila Nasional Swedia mengikuti dari kompleks Mesjid Mahmood di Malmo Swedia.
Saat berbicara dengan Sekretaris Tablig Nasional Ahmadiyah Swedia, Khalifah Muslim Ahmadiyah mengecam dengan keras tindakan pembakaran salinan Al-Quran yang dilakukan oleh oknum anti-Islam di Malmo tepat sehari sebelum pertemuan tersebut.
Huzur, sapaan akrab untuk Imam Ahmadiyah sedunia, juga menegaskan bahwa tidak dapat dibenarkan bagi umat Islam untuk merespon tindakan mengerikan dan provokatif tersebut dengan cara kekerasan atau kekacauan. Sebaliknya, kaum Muslim hendaknya berusaha untuk memberikan edukasi kepada orang-orang mengenai ajaran Al-Quran yang sebenarnya, sehingga dengn demikian para ekstremis anti-Muslim tidak dapat memfitnah Islam dengan menukil ayat-ayat Al-Quran yang keluar dari konteksnya. Kekeliruan tersebut jika terus dilakukan akan mendukung tujuan dan sasaran kebencian mereka sendiri terhadap Islam.
“Faktanya adalah bahwa kebanyakan orang di Swedia dan negara-negara Barat lainnya masih tidak menyadari ajaran Islam yang sebenarnya dan ini memungkinkan para ekstremis untuk menukil ayat-ayat Al-Quran secara terpisah di luar konteks sebenarnya, demi propaganda palsu mereka. Orang-orang yang melakukan tindakan kebencian seperti itu tidak memiliki pengetahuan tentang Islam atau bagaimana kondisi sebenarnya yang ditetapkan dalam Al-Quran berkenaan degan jihad. Mereka mengabaikan fakta bahwa Alkitab memiliki lebih banyak ayat yang dapat diambil di luar dari konteksnya dan digunakan untuk membenarkan penggunaan kekerasan,” tegas beliau dalam keterangan pers yang dikeluarkan oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah Internasional, Sabtu (29/8).
Sebagai penutup beliau juga mengingatkan kepada setiap muslim, khususnya para Ahmadi, bahwa mereka memiliki kewajiban untuk memperkenalkan dan meneladankan ajaran Islam yang hakiki dan damai di setiap tempat. Sehingga dengan cara itu masyarakat umum dapat memahami arti Islam yang sesungguhnya.
Kontributor: Nu’man Ahmad