“Menurut ayah saya, seorang Muslim adalah setiap orang yang menyerahkan dirinya kepada kekuatan yang lebih besar dari dirinya sendiri,” jelas Zahra Noorbakhsh dalam video tersebut.
Para Selebriti Muslim Menjelaskan Mengapa Sebuah Agama Yang Dianut 1.7 Milyar Pengikut Ini Tidak Akan Bisa Dijelaskan Dalam Segelintir Bentuk Stereotip.
AMERIKA SERIKAT – Media-media umum dan retorika politik ingin kita mempercayai bahwa 1,7 miliar Muslim di dunia adalah homogen, kemlompok yang monolitik. Hal sangat jauh dari kebenaran.
Dalam episode terbaru acara “The Secret Life of Muslim,” sebuah tayangan berseri di internet yang disutradarai oleh Joshua Seftel dan ditampilkan di Vox, 15 Muslim Amerika terkenal menjelaskan mengapa tidak ada definisi tunggal tentang apa arti menjadi Muslim yang dapat dijelaskan oleh 1,7 miliar umat Islam.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/amerika/feed/” number=”3″]
Episode tersebut menampilkan Aman Ali, Wajahat Ali, Amani Al-Khatahtbeh, Reza Aslan, Negin Farsad, Mona Haydar, Maz Jobrani, Ibtihaj Muhammad, Zahra Noorbakhsh, Omar Regan, Sebastian Robins, Linda Sarsour, Layla Shaikley, Dena Takruri, dan Iqbal Theba.
“Saya sangat tertarik mendengar beragam jawaban yang kami dapatkan dari orang-orang yang luar biasa dan lucu ini,” jelas Seftel dalam sebuah email ke The Huffington Post.
Pada dasarnya, istilah “Muslim” berlaku untuk siapapun yang mengikuti agama Islam, kata penulis dan pengusaha Amani Al-Khatahtbeh dalam video. Bahkan dalam ulasan lebih mendalam, Reza Aslan yang merupakan seorang penulis menjelaskannya dalam kalimat: “Seorang muslim adalah orang yang menyatakan bahwa dirinya adalah seorang Muslim.”
Dalam bahasa Arab, kata “Muslim” memiliki arti yakni “orang yang berserah diri”. Banyak orang mengambil maknanya sebagai berserah diri kepada Allah Ta’ala atau kepada keimanannya, tetapi beberapa orang juga mendefinisikannya secara lebih luas.
“Menurut ayah saya, seorang Muslim adalah setiap orang yang menyerahkan dirinya kepada kekuatan yang lebih besar dari dirinya sendiri,” jelas Zahra Noorbakhsh dalam video tersebut. Ketika dirinya pertama kali mengenalkan kekasihnya yang seorang kulit putih, dan ateis kepada ayahnya, ayahnya menjawabnya dengan respon cerdas: ‘Apakah ia percaya pada gravitasi?’
Makna mengenai menjadi seorang Muslim dapat didefinisikan baik secara luas dan sempit, tergantung pada siapa Anda bertanya dan apa konteksnya.
“Saya pikir pertanyaan mengenai apakah yang disebut Muslim tersebut, tidak akan bisa dijawab secara 100 persen,” kata komedian Negin Farsad. “Kita sedang membicarakan lebih dari satu miliar orang.”
Bagi beberapa orang, menjadi Muslim melibatkan hal-hal seperti ibadah sehari-hari dan pantangan terhadap alkohol dan daging babi. Beberapa wanita Muslim mengenakan hijab ataupun beragam bentuk penutup kepala lainnya, sementara yang lainnya tidak. Dalam iman, ada banyak ragam nuansa yang tak terhitung jumlahnya.
“Ada beberapa orang yang sangat taat dalam praktik keagamaan dan ada beberapa yang tidak,” jelas Dena Takruri yang juga seorang wartawan, “seperti yang bisa ditemukan dalam setiap agama lain.”
Sumber: The Huffungton Post
Alih Bahasa: Mary Eunice
Editor: Irfan S. Ardiatama