Yogyakarta– Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta berkesempatan menjadi tuan rumah dalam kegiatan talkshow bertajuk Freedom of Religion: Fighting Intolerance.
Kegiatan ini diinisiasi oleh organisasi Student For Liberty pada Sabtu, 12 Oktober 2024 bertempat di aula Masjid Fadli Umar Yogyakarta.
Talkshow dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai organisasi dan komunitas.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang hak manusia freedom of religion, mendorong pemikiran rasional dan toleransi terhadap berbagai keyakinan dan agama, dan memperkenalkan para peserta kepada Jemaat Muslim Ahmadiyah.
Di awal sesi, sambutan pembuka, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bersama-sama.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan dari Ketua Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta, Sugiyarno.
Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh panitia dan peserta yang berkenan hadir.
Sugiyarno juga berpesan bahwa kebebasan beragama dan berkeyakinan itu sangat melekat bagi bangsa Indonesia dan kita bisa saling membangun masyarakat menuju lebih baik tanpa memandang latar belakang dan keyakinan.
Selanjutnya, sesi talkshow diisi oleh narasumber Mubaligh Daerah Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta , Mln. Murtiyono Yusuf Ismail yang diawali dengan pemaparan video-video persekusi yang dilakukan oleh kelompok intoleran.
Dirinya menyampaikan bahwa di zaman ini muncul tantangan berupa penyebaran kebencian melalui media sosial.
Bahkan ada banyak konten ujaran kebencian yang memang sengaja diproduksi dengan tujuan yang buruk.
Lebih lanjut Mln. Murtiyono Yusuf Ismail menyampaikan bahwa pola interaksi kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia dilakukan baik oleh kelompok yang lintas agama, maupun yang seagama.
Dirinya juga memaparkan data kasus persekusi Jemaat Ahmadiyah Indonesia di berbagai daerah.
Persekusi tersebut berdampak pada kerusakan fisik masjid, ketegangan antara anggota Jemaat Ahmadiyah dengan masyarakat lokal, dan munculnya kebijakan-kebijakan diskriminatif oleh pemerintah.
Sesi talkshow ditutup dengan sesi tanya jawab. Peserta dengan antusias bertanya dan menggali informasi seputar tantangan Ahmadiyah dalam menghadapi pihak-pihak yang intoleran, serta alasan yang mendasari tingginya perilaku intoleran dalam beragama di Indonesia.
Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan penutupan dari MC dan sesi foto serta makan malam bersama dengan menu Nasi Biryani dan minuman Chai khas Pakistan. *
Kontributor: Rifqi Arianto Qasid Ahmad
Editor: Talhah Lukman A