Bogor – Peserta pelatihan Instruktur Nasional Moderasi Beragama Balitbang Diklat Kemenag RI mengunjungi pusat atau markaz Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Kunjungan tersebut berlangsung Kamis, 16 Mei 2024 di Parung, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini sendiri digelar Balitbang Diklat Kementerian Agama (Kemenag) RI dengan menghadirkan 17 orang peserta.
Dalam sambutannya Ketua Divisi Pelatihan Keagamaan Balitbang Diklat Kemenag RI, Muhammad Solehudin menyampaikan tujuan kedatangan.
“Kami sedang mengadakan pelatihan angkatan keempat dan kelima, mulai dari tanggal 11 kemarin. Diantara kegiatannya adalah praktek lapangan, dan Jemaat Ahmadiyah Indonesia menjadi salah satu tempat praktik lapangan kami, khususnya berkenaan dengan analisis sosial keagamaan,” ungkap pria yang juga pendamping peserta diklat.
Lebih lanjut, Solehudin memperkenalkan satu persatu rombongan yang hadir dan menekankan bahwa peserta yang hadir merupakan orang pilihan yang sudah moderat.
“Total peserta 60 orang, sebagiannya ke sini, dan yang lainnya ke tempat lain. Mereka ini orang-orang yang terpilih dari 1300-an orang yang mendaftar. Mereka sudah melawati seleksi yang ketat. Jadi, sudah jangan diragukan lagi moderatnya,” lanjutnya.
Dalam acara tersebut, rombongan disambut hangat oleh perwakilan Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Di antaranya Mln. Saefullah selaku Ketua BURT Markaz, Mubaligh Daerah Markaz Mln. Buldan Burhanuddin.
Hadir pula Mln. Zafrullah Ahmad Pontoh dan Muhammad Sunarto sebagai Sekretaris Ummur Kharijiah PB JAI.
Mln. Buldan menyampaikan salam dari Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Mln. Mirajuddin Shd yang tengah ada tugas di luar kota.
Dalam kesempatan tersebut Mln. Buldan juga memperkenalkan secara singkat terkait Ahmadiyah Internasional dan Nasional.
Selanjutnya, Mln. Zafrullah Pontoh menjelaskan berkenaan dengan perkembangan Ahmadiyah Indonesia, khususnya terkait hubungan sosial-masyarakat.
Ia juga menegaskan sikap Ahmadiyah yang sangat taat kepada pemerintah.
“Kami (Ahmadiyah) sangat taat dan patuh kepada pemerintah. Karena itu sudah menjadi prinsip kami dimanapun berada. Kami senantiasa mendukung program-program pemerintah, termasuk moderasi beragama ini,” tegasnya.
Kemudian Muhammad Sunarto menjelaskan secara gamblang tentang dasar-dasar legalitas JAI.
Ia menekankan bahwa Jemaat Ahmadiyah Indonesia merupakan organisasi yang legal.
Di akhir, Sunarto menitip pesan kepada peserta agar senantiasa mengedapkan sikap tabayun.
“Mumpung kita sedang berkumpul, saya titip pesan kepada ibu-bapak agar memberi perhatian khusus untuk tabayun. Tolong juga disampaikan kepada masyarakat di daerah ibu-bapak,” pungkasnya. *
Kontributor: Mubarak
Editor: Talhah Lukman A