Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol pertama di Kalimantan yaitu jalan tol Balikpapan-Samarinda di Gerbang Tol Semboja, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019).
Dua hari setelah peresmian, jalan tol pun beroperasi. Untuk pertama kalinya rombongan peserta Jalsah dari Kaltim 3 yaitu cabang Balikpapan dan Tanah Grogot yang menjadi peserta jalsah Salanah yang diselenggarakan di Bontang dari tanggal 20 sd 22 Desember 2019 berangkat sehari sebelumnya dan perjalanan sangat lancar melalui tol perdana ini.
Rombongan yang dipimpin oleh Bapak Mubda Kaltim 3 Mln. Ahmad Syafii beranggotakan Bapak ketua Cabang dan LI Tanah grogot beserta Ketda LI Kaltim meluncur dengan cepat . Tidak terasa dalam waktu lebih kurang 1 jam sudah sampai di daerah Samarinda. Biasanya jarak tempuh lewat jalur yang umum bisa sampai 3 jam.
Dengan karunia Allah selain dibukanya Jalan Tol Balikpapan – Samarinda, Jalsah Kaltimpun dihadiri oleh Bapak Amir Nasional H. Abdul Bashit. Shd.
Dalam kata sambutannya, Bapak Amir Nasional menyampaikan amanatnya terutama tentang keitaatan kepada Nizam sesuai tema Jalsah tahun ini yaitu “Dengan Ketaatan Kita Pupuk dan Kobarkan Semangat Kecintaan Terhadap Khilafat Demi Mencapai Ridho Allah SWT”.
Beliau mengutip Doa Hz. Masih Mau’ud as. bagi mereka yang ambil bagian dalam Jalsah Salanah. ” Aku berdoa bagi setiap orang yang telah melakukan perjalanan jauh untuk menghadiri jalsah ini yang diselenggarakan semata – mata karena Allah. Semoga Allah SWT senantiasa menyertai mereka dan menganugrahkan kepada mereka pahala sebesar- besarnya. Semoga Allah Ta’ala menurunkan hujan rahmat Nya kepada mereka.Dan semoga kesusahan dan kemalangan mereka menjadi semakin ringan bagi mereka. Dan semoga Dia melepaskan mereka dari segala macam kesedihan dan penderitaan.
pintu – pintu bagi pemenuhan hasrat dan keinginan mereka semoga dibukakan untuk mereka. Semoga Dia membangkitkan mereka di akhirat nanti bersama – sama dngan orang – orang yang kepada mereka rahmat dan Karunia Nya akan dilimpahkan. Semoga Dia menjadi pelindung bagi anggota keluarga mereka yang mereka tinggalkan selama pejalanan mereka.. ” Ya Allah , yang maha Agung, yang maha pemurah dan maha penyayang kabulkanlah semua permohonan dan doa – doa kami. Anugarahkanlah kepada kami keunggulan atas mereka yang memusuhi kami dengan segala tanda – tanda yang cemerlang karena Engkau Tuhan yang maha kuat dan maha kuasa. Aamiin Tsuma Aamiin.( Isytihar tgl 7 Desember 1892 ).
Peserta Jalsah yang hadir melebihi target dari 200 orang ternyata ada 219 orang yang hadir dari beberapa cabang yang berjauhan yaitu Balikpapan, Tanah Grogot, Samarinda, Tarakan , Berau , Kutim dan Bontang.
Semua rangkaian acara dikemas dengan baik. Acarapun berjalan lancar. Biasanya selalu dijaga ketat aparat dengan alasan keamanan. Namun kini tanpa pengamanan yang mencolok.
Di acara sesi badan – badan diisi oleh bebagai kegiatan. Acara sesi LI diisi dengan Parenting oleh Ibu Laela Siddiqah M. Psi.
Seorang psikolog yang aktif di P2TP2A Bontang.
Materinya tentang Plus-Minus Gawai (Gadget) untuk anak. Poin – poin yang beliau jelaskan antara lain : Bahwa anak – anak generasi masa kini merupakan generasi digital native, dimana sejak lahir sudah mengenal media elektronik dan digital.
- Orangtua diharapkan mampu melindungi anak-anak dari ancaman era digital, tetapi tidak menghalangi potensi manfaat yang bisa ditawarkan.
- Orangtua perlu membekali diri tentang ilmu, wawasan, dan pengetahuan terkait manfaat, kerugian, dan bahaya dari kecanggihan teknologi.
- Dengan pengetahuan yang tepat, orangtua dapat membuat regulasi penggunaan gadget pada anak2 dan pada dirinya yang menjadi contoh (role model) utama bagi anak dalam menggunakan gadget.
- Mengetahui batasan usia penggunaan gadget dan durasi pemakaian sesuai usianya, juga aplikasi yang disarankan dan tdk disarankan.
- Orangtua perlu mengetahui indikasi-indikasi anak yang kecanduan gadget (game online, pornografi, drakor, you tube) dan melakukan langkah2 tindakan dg segera utk mengatasinya.
- Orangtua adalah orang yng memiliki tanggung jawab penuh atas pengasuhan anak, yang tidak dpt dipindahtangankan pada kecanggihan teknologi. Canggihnya teknologi hadir utk membantu dan memudahkan pemecahan berbagai masalah, tetapi tidak dapat menggantikan kasih sayang dan cinta tulus orang tua kepada anak, melalui sentuhan, pelukan, komunikasi hangat, dan kedekatan emosional.
Betapa besar manfaat Jasmani dan Rohani menghadiri jalsah. Jangan biarkan diri dan keluarga anda luput dari limpahan karunia tersebut. Mari ramaikan dan semarakkan Jalsah tahun depan.
Mubarak Jalsah Kaltim – Kaltara