Garut – Diskusi lintas iman bertajuk ‘Lintas Iman, Harapan dan Tantangan dalam Pengelolaan Keberagaman di Indonesia’ digelar di Gereja Kristen Pasundan, Kota Garut.
Dalam diskusi yang berlangsung Selasa, 26 Maret 2024 tersebut termasuk juga diikuti Jemaat Ahmadiyah Garut.
Di aula Gereja Pasundan ini, Panitia Kegiatan Ramadhan Bersama Komunitas Lintas Iman yang merupakan kesatuan agama, keyakinan dan komunitas di Kabupaten Garut, menggelar kegiatan Diskusi Lintas Iman yang masih dalam rangkaian program Ramadhan in Humanity and Brotherhood.
Jemaat Ahmadiyah Garut, yang terdiri dari Ansharullah, Lajnah Imaillah dan Khuddamul Ahmadiyah sebagai bagian dari Komunitas Lintas Iman, berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan ini sebagai panitia, narasumber dan tamu undangan.
Pada sesi pembuka, Mubaligh Ahmadiyah Garut, Mln. Yosnefil Muzaffar Ahmad mendapat kepercayaan untuk memimpin doa mewakili Muslim. Doa juga disampaikan oleh wakil dari Kristiani dan Penghayat Kepercayaan.
Setelah sambutan dari pihak-pihak terkait, moderator memandu diskusi bersama dua Narasumber yang sudah malang melintang sebagai aktivis kebebasan beragama dan berkeyakinan, yaitu Usama Ahmad Rizal dan Hilwan Fanaqi.
Kedua narasumber menyampaikan paparan senada, mengupas tuntas problem-problem kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) di Indonesia serta bagaimana isu-isu KBB yang menyeret banyak korban dari berbagai kalangan.
Masih menurut Narasumber, menyikapi masalah KBB ini diperlukan konsolidasi yang kuat dari setiap stakeholders mulai dari pemangku kebijakan dari jenjang tertinggi hingga level paling bawah.
Diskusi lintas iman yang dihadiri oleh sebagian besar anak muda diharapkan dapat menanamkan pemahaman yang benar mengenai kebebasan beragama dan berkeyakinan pada diri para pemuda yang diharapkan akan menjadi pilar kuat bagi tumbuhnya kesadaran akan hak kebebasan setiap keyakinan.
Hadir dalam kegiatan di GKP ini sebanyak 75 orang yang terdiri tamu undangan, panitia dan narasumber dari sebanyak 26 komunitas atau organisasi.
Usai gelaran diskusi, hadir tampilan menarik dari pemuda lintas iman yang tergabung dalam Youth Interfaith Kabupaten Garut.
Tepat pukul 17.00, Panitia menyebar ke beberapa titik untuk melaksanakan agenda selanjutnya yaitu bagi-bagi takjil bagi masyarakat sekitar.
Suasana penuh keakraban menuju saat berbuka begitu terasa. Tidak ada sekat atas nama agama dan keyakinan.
Semua berbaur bersuka cita menyambut waktu berbuka. Hingga kumandang adzan maghrib terdengar, peserta menikmati makanan berbuka, melaksanakan shalat dan makan bersama.
Membangun harmoni dalam perbedaan itu sungguh indah. Prasangka-prasangka pupus, tuduhan-tuduhan terhapus dan perbedaan sebagai rahmat pun semoga dapat terwujud.
Kontributor : Ai Yuliansah
Editor: Talhah Lukman A
Selamat & Sukses… terimakasih atas kerjasamanya