Dalam sesi tanya jawab yang menghadirkan dua narasumber mubaligh Ahmadiyah, 8 mahasiswa STT Abdiel Ungaaran mengajukan beberapa pertanyaan seputar Islam dan Ahmadiyah, jihad, ketaatan kepada pemerintah, Imam Mahdi, Almasih yang kedua, dan sikap Ahmadiyah terhadap pelaku kekerasan kepada warga Ahmadiyah.
SEMARANG – Berawal dari keikutsertaan anggota Jamaah Ahmadiyah Semarang dalam Live In bersama Lintas Iman dalam acara Pondok Damai di Sekolah Tinggi Agama Budha (STAB) Syailendra Kopeng beberapa bulan lalu, Rezza dari Sekolah Tinggi Teologi (STT) Abdiel Ungaran meminta Jamaah Ahmadiyah Semarang berkunjung ke STT Abdiel Ungaran untuk berdiskusi tentang Islam dan Ahmadiyah.
Dalam diskusi yang dilaksanakan, Kamis (7/4) malam di STT Abdiel Ungaran, 10 perwakilan Jamaah Ahamdiyah Semarang yang terdiri dari Qaid Wilayah, Nazim Anshar, Mubaligh Getasan, Mubaligh Salatiga serta anggota anshar dan khuddam Salatiga mengikuti diskusi yang juga dihadiri sekitar 30 mahasiswa dan mahasiswi STT Abdiel Ungaran.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/semarang” number=”3″]
Dimulai dengan doa yang dibagi ke dalam dua sesi (Untuk umat Nasrani dan dilanjut Muslim –red) kemudian dilanjut dengan sambutan dari Rezza selaku perwakilan STT Abdiel Ungaran. Dalam sambutannya,pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Pusat Studi Teologi Sosial (PSTS) mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah tercipta pemahaman tentang Islam dan Ahmadiyah langsung dari sumbernya.
Dalam sesi tanya jawab yang menghadirkan dua narasumber mubaligh Ahmadiyah, 8 mahasiswa STT Abdiel Ungaaran mengajukan beberapa pertanyaan seputar Islam dan Ahmadiyah, jihad, ketaatan kepada pemerintah, Imam Mahdi, Almasih yang kedua, dan sikap Ahmadiyah terhadap pelaku kekerasan kepada warga Ahmadiyah.
Salah seorang mahasiswa asal Kopeng kagum dengan ajaran Islam damai yang dibawa Ahmadiyah.
“Tolong Ahmadiyahkan kampung saya supaya pemahaman Islamnya bisa cinta damai seperti yang narasumber sampaikan,” responnya.
Di akhir acara perwakilan JAI Semarang menjelaskan Live In dan mengajak para mahasiswa untuk merasakan suasana tinggal di perkampungan warga Ahmadiyah. Ajakan tersebut ditanggapi positif. Diskusi dan silaturahmi ini diakhiri pukul 9 malam dengan doa bersama dan ramah tamah.
Kontributor : D. Kamiludin Achmad
Editor : Talhah Lukman Ahmad
… Good. Tapi tolong hapus nama daeran tersebut (kopeng) supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan kepada yang bersangkutan. Trims
terimakasih atas masukannya.