Yogyakarta- Aliansi Jogja Sehati yang bergerak dalam bidang kemanusiaan dan kebudayaan bersama Rekso Diah Utami (RDU) yang bergerak dalam pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak dan perempuan menyelenggarakan peringatan Hari Perempuan Internasional, yang bertempag di Gedung DPD RI. Jl. Kusumanegara No.133 Yogyakarta, Kamis (08/03).
Dalam kegiatan tersebut, tema yang diangkat adalah stop kekerasan terhadap perempuan dan anak, stop perdangan orang, dan stop kemiskinan.
Salah satu narasumber, Sutrisnowati, S.H, Mpsi mengatakan pentingnya beretika dalam bersosial media untuk membangun pemberdayaan perempuan dan anak.
“Kita harus mengatakan stop dan anti terhadap berita-berita hoax, jangan ikut merepost berita korban kekerasan dan bulliying pada anak dan perempuan, agar tidak menjadi korban berulang-berulang”, kata Sutrisnowati dihadapan 120 peserta yang hadir.
Sementara itu Ketua Daerah Lajnah Imailah (Perempuan Ahmadiyah) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Wiwik Julianti mendukung gerakan anti kekerasan terhadap perempuan dengan berpartisipasi aktif dalam kampanye, gerakan anti hoax dan memahi hukum tentang KDRT.
“Lajnah Imailah harus berani menyuarakan ketidak adilan yang ada disekeliling kita, katakan tidak pada hoax, dan bijaksanalah dalam bersosial media”, Ujar Wiwik Julianti mengingatkan.
Ia melanjutkan, bahwa perempuan harus mampu menciptakan perdamaian.
“Mari kita mulai dari keluarga kita, dari dalam rumah kita, perempuan (ibu) memiliki peranan penting dalam mendidik, ciptakanlah rasa aman dan damai. Karena perdamaian itu tidak bisa dipaksakan tapi harus ditumbuhkan”, lanjut Wiwik.
Dalam kegiatan tersebut hadir juga Mubaligh Daerah Ahmadiyah Yogyakarta Mln. Murtiono Yusuf Ismail, dan para tokoh keagamaan serta, para organisasi perempuan.