Guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogkarta, Profesor Dr Iskandar Zulkarnain mengatakan bahwa kekerasan terhadap Ahmadiyah dikarenakan masyarakat Indonesia termasuk para pejabatnya 99,99 % tidak memahami dan tidak mau tahu Ahmadiyah, dan hanya kebencian yang dikedepankan sebagian pihak tanpa mau belajar apa dan bagaimana sesungguhnya Ahmadiyah.
Hal ini dia sampaikan dalam peluncuran buku “Ahmadiyah, konflik, kebangsaaan, kemanusiaan.” Senin 12 Nopember 2018 di Gedung Saefudin Zuhri UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Professor Iskandar Zulkarnain lebih lanjut mengatakan bahwa doktrin kenabian Ahmadiyah tidak sama dengan definisi doktrin kenabian umumnya masyarakat suni Islam Indonesia, mereka hanya tahunya Ahmadiyah memiliki nabi baru padahal kenabian yang diyakini Ahmadiyah sama seperti muslim umumnya bahwa Nabi yang membawa syariat telah berakhir pada diri Nabi Muhammad saw dan Islam sebagai agama yang terakhir, sementara Mirza Ghulam Ahmad diyakini pengikut Ahmadiyah sebagai nabi penerus ajaran Nabi Muhammad saw tanpa merubah syariat Islam.
Selain itu masyarakat Indonesia tidak tahu betapa Ahmadiyah sangat konsen dengan usaha dakwah Islamnya dengan program menterjemahkan Al-Qur’an ke dalam 100 bahasa dunia dan usaha usaha gerakan sosial mereka dalam kemanusiaan.
Oleh karena itu buku yang diterbitkan oleh para peneliti oleh Institut Islam Asia Tenggara Universitas Islam Sunan Kalijaga sangat baik untuk menjembatani praduga tentang Ahmadiyah yang selama ini salah di masyarakat.
Buku ini merupakan hasil riset para peneliti non Ahmadiyah dengan tinggal langsung di komunitas Muslim Ahmadiyah, mengamati dan mewawancarai baik pengurus dan anggota biasa Ahmadiyah maupun masyarakat dimana komunitas Muslim Ahmadiyah berada.
Buku ini ditulis oleh Muhamad said dkk, bersikan hasil penelitian belasan peneliti yang tergabung dalam The Institute of Southeast Asian Islam (ISAIs) UIN Sunan Kalijajaga dengan mengambil 10 (sepuluh ) tema yang berbeda yaitu “Peranan media dalam proliferasi ajaran Ahmadiyah di Indonesia, Persepsi dan Reaksi Jemaat Ahmadiyah Indonesia terhadap Fatwa MUI, Pemuda Ahmadiyah sebagai agen sosial transformative, Preferensi Politik Jemaat Ahmadiyah, Relasi harmoni antar kelompok sosio ekonomi Ahmadiyah, Meneropong gerakan sosial Ahmadiyah, Anak Waqaf E-Nou dalam tradisi Jemaat Ahmadiyah, Gerakan sosial perempuan Ahmadiyah zaman now, Perempuan Ahmadiyah dalam perkawinan dan Koeksistensi damai Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Acara peluncuran buku dibuka oleh DR H. Waryono Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga dengan di awali menyanyikan lagu Indonesia raya karya WR Soepratman dan Hymne UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta karya Ir Haji Shadi ( Almarhum) yang keduanya dikenal sebagai pengikut Muslim Ahmadiyah.
Hadir dalam acara peluncuran buku tersebut ratusan sivitas akademika UIN Sunan kalijaga Yogyakarta , sementara bertindak sebagai naras sumber : Prof Dr Iskandar Zulkarnain , Guru Besar sekaligus ketua Senat UIN Sunan Kalijaga, Dr Mochamad Sodik Dekan Fishum UIN Sunan Kalijaga dan Yendra Budiana sebagai Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia.