Makasar, 19 Oktober 2018 telah dilaksanakan kegiatan Dialog berkenaan dengan Pemilu Damai. Bertempat di kantor Tribun Timur Makasar, acara yang dipandu oleh moderator Abdul Hakim Pariwalino, seorang budayawan Makasar, berlansung lancar.
Dua Narasumber pun dihadirkan dalam acara tersebut. Diantaranya Abdul Karim (senior advicer JPPR dan mantan ketua sebuah LSM di makassar), dan Asram Jaya (komisioner KPU Sulawesi Selatan).
Tidak luput dari kegiatan tersebut, Jemaat Ahmadiyah Makassar diwakili oleh Mubalig Daerah Sulawesi Selatan I, Pengurus Sekertaris Umur Kharijiah, dan pengurus Ansharullah.
Materi berupa regulasi KPU RI agar tercipta pemilu yang damai di Indonesia, dibawakan oleh Narasumber Asram Jaya. Sedangkan Narasumber Abdul Karim menyampaikan materi berupa berbagai macam permasalahan berkenaan dengan pemilu.
Setelah Narasumber selesai memaparkan materi, peserta diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan dalam 2 sesi. Pada sesi ke-2, Sekertaris Umur Kharijiah Jemaat Makassar memberikan tanggapannya kepada pihak yang berpendapat bahwa politik sekarang kotor. “Analoginya bahwa politik kotor itu seperti makanan yang dihasilkan dari pabrik. Maka pabriknya juga pun kotor. Atau seperti anak sekolah, jika mereka nakal, maka siapa yang harus bertanggung jawab, gurunya atau sekolahnya?” ujar Sekertaris Umur Kharijiah Jemaat Makassar.
Setelah berlangsung lebih kurang 90 menit, kegiatan tersebut diakhiri dengan Deklarasi Pemilu Damai. Beberapa perwakilan sebagai deklarator diantaranya Mubaligh Ahmadiyah, perwakilan dari gusdurian, perwakilan dari Walubi, perwakilan dari kristen, Komisioner KPU SulSel, dan beberapa pihak yang lain. Pada kesempatan ini, Mubalig Daerah Sulawesi Selatan I juga mendapatkan kehormatan untuk menyerahkan piagam penghargaan kepada salah seorang pemateri.
Kegiatan deklarasi hingga dialog Pemilu Damai juga dilaksanakan di beberapa daerah di tanah air. Deklarasi ini diharapkan dapat menginspirasi dan mengedukasi masyarakat hingga kedepanannya dapat tercipta pemilu yang damai di semua lini masyarakat.
Kontributor : Mln. Syaefullah Ahmad Faruq
Reporter : Mutia Sidiqa