Lampung- Setelah satu hari dua malam di Lampung, rombongan Peserta Peace Train Indonesia (PTI) mulai beranjak menuju Palembang pada pukul 08.30 WIB menggunakan kereta api lokal Raja Basa pada Jumat 12 Mei 2023.
Keberangkatan dari St Tanjung Karang menuju St Kerta Pati dengan total perjalanan yang akan ditempuh selama sembilan jam, diharapkan dapat membangun kedekatan secara emosional antar sesama peserta.
“Diharapkan peserta dapat membangun bonding diantara mereka, ketika mengikuti PTI di dalam kereta. Mereka bisa berbincang dan bercerita tentang diri masing-masing dengan perasaan terbuka di antara peserta,” kata koordinator PTI Ai Siti Rahayu.
Dalam perjalanan, peserta PTI diajak untuk berbincang dan bercerita tentang diri masing-masing dengan perasaan terbuka. Mereka juga dapat menikmati makanan di kereta sambil melakukan percakapan sederhana dengan teman-teman lintas iman.
“Jadi kita mengemas dengan asik, kita bisa berbincang dengan teman-teman lintas iman di kereta dalam percakapan yang sederhana ketika kita makan di kereta makan,” lanjut perempuan asal Bandung tersebut.
Jika di Lampung peserta bertemu dengan pegiat toleransi, beda halnya dengan Palembang.
Selama berada di Palembang, peserta PTI akan diajak mengunjungi berbagai rumah ibadah, seperti Pura Agung Sriwijaya, Maha Vihara Dharma Kirti, Pagoda Pulo Kemaro dan Gereja St. Yoseph. Tidak hanya itu, peserta juga akan bertemu langsung dengan Jemaat Ahmadiyah Palembang serta melakukan ziarah di Via Krucis.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, peserta PTI akan diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan tokoh agama, dan bertanya tentang pengalaman mereka dalam membangun kerukunan antar umat beragama di Indonesia khususnya Palembang.
Peserta akan belajar dari berbagai inisiatif dan program yang telah dilakukan oleh komunitas setempat untuk mempromosikan perdamaian dan toleransi agama.
“Mereka akan bertemu dengan tokoh-tokoh agama dan komunitas yang telah berkontribusi dalam membangun perdamaian di wilayah Palembang dan sekitarnya,” ujar Ai Siti Rahayu.
“Dalam kegiatan tersebut, peserta PTI akan diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan tokoh-tokoh tersebut dan bertanya tentang pengalaman mereka dalam membangun kerukunan antar umat beragama di Indonesia,” lanjutnya.
Manager Media ICRP itu juga menambahkan, kegiatan ini adalah bagian dari upaya PTI untuk memperkuat hubungan antar peserta dan membangun jaringan yang lebih luas antara peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.
Ia berharap PTI ini dapat membantu peserta memahami nilai-nilai toleransi dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang keragaman agama di Indonesia.
“Semoga kegiatan ini dapat memperkuat perdamaian dan persatuan di antara sesama warga negara Indonesia,” pungkas Ai.
Sejalan dengan itu, Pdt Yohannes Samuel mengucapkan selamat jalan kepada peserta PTI. Ia juga menyampaikan terima kasih pada peserta atas antusias dan partisipasi mereka dalam kegiatan Peace Talk bersama pegiat toleransi di Lampung.
“Selamat jalan peserta PTI, terima kasih sudah datang ke Lampung. Selamat belajar di kota Palembang. Dan apa yang sudah dipelajari di Lampung, seperti Peace Talk yang kita lakukan, kemudian juga sharing dengan pegiat toleransi di Lampung menjadi bekal lebih banyak lagi di Kota Palembang,” katanya.
Pdt Yohannes Samuel berharap bahwa apa yang telah dipelajari oleh peserta di Lampung, terutama mengenai kemajemukan yang tinggi di kota itu, dapat menjadi bekal lebih banyak lagi bagi peserta selama berada di Palembang.
“Jadi jangan lupakan kota Lampung, dan kami harap teman-teman semua dapat belajar banyak dari Lampung yang merupakan kota dengan kemajemukan yang tinggi,” sambungnya.
Kontributor: Amatul Noor