Kuningan– Daya tahan tubuh siswa dan siswinya jadi perhatian SMP Amal Bakti Manislor, Kabupaten Kuningan.
Sebanyak 60 siswi SMP Amal Bakti Manislor menerima tablet penambah darah pada Kamis 16 Februari 2023.
Pemberian tablet penambah darah itu sendiri ditujukan agar para siswi tetap berstamina dan tidak gampang sakit di tengah padatnya aktivitas sehari-hari.
Tablet tambah darah yang diberikan oleh petugas kesehatan dari puskesmas itu juga untuk mencegah stunting yang saat ini menjadi perhatian pemerintah.
Stunting sendiri merupakan salah satu masalah gizi yang diakibatkan oleh kekurangan gizi dan/penyakit infeksi kronis atau berulang.
Stunting sendiri diakibatkan karena kekurangan gizi pada saat bayi didalam kandungan sampai bayi usia 2 tahun (1000 hari pertama kehidupan) dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan semua tubuh.
Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO.
Stunting diakibatkan oleh banyak faktor, seperti ekonomi keluarga, penyakit atau infeksi yg berkali-kali.
Kondisi lingkungan, baik itu polusi udara, air bersih bisa juga mempengaruhi stunting.
Tidak jarang pula masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, seperti masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan.
Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting sebagai upaya agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. S
tunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang tentunya sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
Gejala yang ditimbulkan akibat stunting antara lain anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya, proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda atau kecil untuk usianya, berat badan rendah untuk anak seusianya dan pertumbuhan tulang tertunda.
Akibat stunting itulah petugas puskesmas tergerak untuk memberikan yang terbaik kepada para siswa khususnya remaja putri untuk meminum tablet tambah darah seminggu sekali.
Kegiatan ini menjadi rutin dilakukan dan mendapat dukungan yang positif dari para pendidik.
Setelah kegiatan rutin minum tablet tambah darah dilakukan para petugas puskesmas melakukan tes HB untuk melihat kondisi anak setelah diberi tablet tambah darah dalam waktu 2 bulan.
Setelah tes, diketahui hasil dimana sedikit siswa SMP Amal Bakti Manislor yang mengalami anemia.
Kontributor: Rahmatunisa
Editor: Talhah Lukman Ahmad