Semarang- Calon pendeta dari Amerika berkunjung ke masjid Nusrat Jahan dalam rangka mengenal komunitas Muslim Ahmadiyah yang berada di Semarang.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program pelayanan dan pembelajaran anak muda yang diselenggarakan oleh Mennonite Mission Network (MMN) dengan nama “Youth Venture.”
Dalam kunjungan yang berlangsung selama dua jam, diketahui bertujuan untuk memahami lebih mendalam tentang keyakinan agama yang berbeda, khususnya agama Islam yang diwakili oleh komunitas Muslim Ahmadiyah di Semarang.
Perwakilan dari Mennonite Mission Network Pdt. Andi O. Santoso, mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya untuk membawa anak muda dari Amerika agar dapat mengenal dan memahami lebih baik tentang agama yang ada di Indonesia.
Kunjungan ini merupakan kedua kalinya, setelah kunjungan sebelumnya pada tahun 2022, yang melibatkan 15 orang dari Amerika.
Pada kunjungan kali ini, kelompok tersebut terdiri dari 5 orang calon pendeta dan 2 orang pendamping. Salah satu tujuan utama kunjungan adalah Masjid Nusrat Jahan, tempat ibadah yang menjadi wakil dari komunitas Muslim Ahmadiyah di Semarang yang difasilitasi oleh Komunitas Pelita Semarang.
“Jadi mereka punya program ya untuk membawa anak-anak muda dari Amerika ya untuk mengenal tentang keyakinan-keyakinan atau agama-agama yang berbeda dari agama mereka. Ini sudah kunjungan yang kedua,” katanya.
Mubaligh JAI (Jamaah Ahmadiyah Indonesia) Maulana Saefullah Ahmad Farouk di Semarang, menyambut baik kedatangan para calon pendeta tersebut.
Ia menjelaskan tentang pandangan dan peran Ahmadiyah dalam menyebarkan Islam yang damai dan santun.
“Kita membahas tentang apa itu Ahmadiyah, ya selayang pandang dan peran-peran Ahmadiyah dalam menyebarkan Islam yang damai, Islam yang santun. Kemudian apa saja keyakinan Ahmadiyah dan yang terakhir itu bagaimana kiprah Ahmadiyah dalam bidang sosial keagamaan,” jelasnya pada Warta Ahmadiyah.
Selain itu, para calon pendeta juga berdiskusi tentang keyakinan Ahmadiyah dan kontribusi komunitas tersebut dalam bidang sosial keagamaan.
Maulana Saefullah Ahmad Farouk berharap kunjungan ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam yang sejati, ajaran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan praktik yang dilakukan oleh komunitas Muslim Ahmadiyah.
“Harapan saya kedepannya bahwa mereka dapat pengetahuan tentang Islam yang sejati, ajaran Islam yang asli itu, yang diajarkan oleh Rasulullah SAW itu seperti apa,” lanjutnya.
Mubaligh JAI itu menekankan pentingnya pemahaman bahwa Islam adalah agama damai dan dapat bekerja sama dengan berbagai kalangan, bukan hanya dengan sesama Muslim semata.
“Yang pada saat ini sedang dipraktekan oleh komunitas Jamaah muslim Ahmadiyah. Bahwa Islam itu damai, rukun, dan seterusnya seperti itu. Bisa bekerja sama dengan berbagai kalangan, bukan hanya dengan sama orang Islam semata,” tambahnya.
Para tamu dari Amerika memberikan kesan positif tentang kunjungan mereka. Mereka terkesan dengan upaya dan usaha yang dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah dalam menyebarkan ajaran Islam yang damai.
Maulana Saefullah Ahmad Farouk juga memaparkan peran Jemaat Ahmadiyah di Amerika Serikat, termasuk pidato tentang Islam di Capitol Hill dan penerimaan yang baik oleh para wali kota, yang memberikan simbolis kunci kota sebagai tanda penerimaan mereka dengan baik.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman antaragama, mempromosikan pesan perdamaian, dan meningkatkan kerukunan dan toleransi antarumat beragama.
“Saya jelaskan bahwa Khalifah Ahmadiyah juga pernah berpidato tentang Islam di Capitol Hill,” pungkasnya.
Kontribusi: Amatul Noor
Great..👍
Amazing..👍