Pada kesempatan sama, dosen Unpad, Dr. Kunto Sofianto menyebut buku ini menjadi awal penelitian tentang kehidupan Yesus di negara yang terletak di Asia Selatan tersebut.
SUMEDANG – Jamaah Ahmadiyah Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran (Unpad) menggelar diskusi dan bedah buku Jejak Yesus di India bertemapt di Gedung D Fakultas Ilmu Budaya Unpad Jatinangor , Kamis (17/11). Buku karya Holger Kristen ini disebut-sebut menjadi titik awal penelitian tentang kehidupan Yesus di India.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/november-2016/feed/” number=”3″]
Dosen Teologi STT Bandung, Sukamto menyoroti latar belakang negara kelahiran penulis. Menurutnya Holger Kristen yang merupakan kelahiran Jerman merupakan pribadi yang rasional dan selalu melawan teologi. Dirinya mencontohkan Marthin Luther yang mendorong lahirnya Protestan.
“Tulisan Holger mungkin juga didasari atas semangat tersebut,” sebut Sukamto.
Sementara itu penulils buku Ahmadiyah Menggugat, Ekky.O.Sabandi dalam pemaparannya mengulas sejarah Yesus dari kelahiran hingga peristiwa penyaliban.
“Usia 30 tahun Yesus kembali ke Palestina hingga disalib pada usia 33 tahun. Setelah Selamat dari tiang salib, Isa Al-Masih (Yesus-red) kembali melanjutkan pengembaraannya ke timur untuk mencari 10 suku Israil lainnya. Dalam buku tersebut (Jejak Yesus di India-red) disebut tentang bangsa Kasmhir dan Afghanistan itu adalah keturunan Yahudi,” jelasnya.
Pada kesempatan sama, dosen Unpad, Dr. Kunto Sofianto menyebut buku ini menjadi awal penelitian tentang kehidupan Yesus di negara yang terletak di Asia Selatan tersebut.
Dalam sesi tanya jawab terlontar beberapa pertanyaan menarik. Salah satunya hubungan kematian Yesus di Hindustan dengan Ahmadiyah. Sedikitnya 10 anggota Jamaah Ahmadiyah hadir dalam bedah buku yang ditutup oleh Mubaligh Daerah Jabar, Mln. Hafiz
Kontributor : Suherman
Editor : Talhah Lukman Ahmad