Bandung, (29/9). Banyaknya produk-produk hukum dan aksi massa yang melanggar hak asasi seseorang atau kelompok menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah. Adapun rendahnya kesadaran serta pemahaman masyarakat terhadap pemenuhan hak asasi manusia yang dilindungi oleh hukum, menjadi evaluasi bahwa perjuangan untuk menegakan Hak Asasi Manusia belum selesai.
Berangkat dari hal itu, alumni dari kegiatan interfaith atau lintas iman yang diselenggarakan oleh mitra M21 berkumpul untuk melakukan pendalaman mengenai HAM, Advokasi dan Resolusi Konflik.
Kegiatan lokakarya ini merupakan kerjasama Imparsial, Mission 21, Jakatarub dan Gereja Kristen Pasundan. Sedangkan peserta lokakarya berasal dari lembaga lembaga diantara : Pusat Studi Agama Agama-UKDW, PGI, FKLA Lampung, Katholik, Peace Maker Solo, Pelita Cirebon, Fahmina Cirebon, Forsa Banyumas, Fopulis Sukabumi, Arjuna Pasundan, Famili Salatiga, Fathimiyyah IJABI, Puanhayati dan Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Tujuan dari lokakarya ini diharapkan setiap peserta memahami HAM dan perkembangannya, trampil dalam analisis konflik dan melakukan upaya-upaya rekonsiliatif. Sehingga tumbuh kepedulian dan komitmen untuk menghargai, mempromosikan, serta melindungi HAM dan mengembangkannya dilingkungan komunitas masing masing.
The Summit Siliwangi Hotel, tempat yang dipilih oleh panitia penyelenggara untuk kegiatan lokakarya. Fasilitator yang handal dan berpengalaman di bidangnya, dihadirkan untuk mempresentasikan setiap materi yang diperlukan oleh peserta.
Prospek dan Problemantika kehidupan HAM di Indonesia oleh Trisno S Sutanto. Advokasi dan Masalah-Masalah HAM oleh Gufron, Wakil Direktur Imparsial. Uji Kebijakan Publik yang Berpotensi Pelanggaran HAM oleh Ira Imelda. Analisis dan Rekonsiliasi Konflik oleh Miryam SV Nainggolan.
Lokakarya diisi juga dengan “Sharing Eksposure” dari lembaga-lembaga yang pernah mengalami diskriminasi atau persekusi seperti GKP Dayeuh Kolot, Penghayat Kepercayaan, Syiah dan Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Acara diakhir dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari setiap perserta yang hadir. Melalui RTL diharapkan peserta dapat mengapliksikan setiap materi yang telah dipresentasikan oleh fasilitator sekaligus melatih keterampilan sehingga dapat mengembangkan dilingkungan masing-masing.
Kontributor : Mln. Bilal Ahmad Bonyan