Bali – Sekretaris Umur Kharijiah (Humas) Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia (PB JAI) Kandali Ahmad Lubis, hadir dalam Forum Keagamaan G20 atau Religion Of Twenty (R20) bersama sejumlah pemuka agama dari berbagai negara di Nusa Dua, Bali, Rabu-Kamis (2-3/10/2022).
Menurut Kandali, R20 merupakan sebuah pertemuan untuk mengatasi sejumlah masalah dunia dengan menggunakan pendekatan nilai-nilai agama yang menjadi sumber inspirasi.
“Forum Keagamaan G20 atau Religion Of Twenty (R20) meyakini nilai-nilai dan ajaran agama dapat menjadi inpirasi untuk mengatasi sejumlah masalah dunia, termasuk yang terkait ekstremisme serta krisis ekonomi dan sosial,” ungkapnya.
Sebagaimana diungkapkan Sekjen Liga Muslim Dunia Mohammad bin Abdul Karim Al-Issa di hadapan awak bahwa pertemuan R20 menjadi sebuah langkah untuk menuju perdamaian dunia dan saling menguatkan agar tidak saling mereduksi.
“Merupakan tugas dari R20 untuk mewujudkan bagaimana perdamaian di level Internasional dan harmoni nasional di antara berbagai pihak. Berbagai harmoni ini semestinya saling menguatkan satu sama lain dan tidak saling mereduksi,” ujarnya, dilansir dari liputan6.com.
Oleh karena itu, Kandali mendorong kepada anggota Jemaat Ahmadiyah seluruh Indonesia agar terlibat aktif dalam gerakan-gerakan kemanusiaan untuk sama-sama membangun suatu tujuan bersama yakni perdamaian dunia.
“Anggota Jemaat harus membangun gerak inklusi melalui Rabtah (menjalin silaturahmi), berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara. Melalui gerakan rabtah inilah maka stigma negatif terhadap Ahmadiyah akan hilang seiring ikatan persahabatan terjalin,” lanjutnya.
PBNU berinisiatif mendorong terlaksananya R20 dengan mengemasnya dalam sebuah dialog antar sejumlah pemuka agama. Hal itu mendapat apresiasi dari sejumlah tokoh agama, termasuk PB JAI.
“Acara ini sangat luar biasa dan dipercaya dapat mewujudkan secara konkret kesepakatan-kesepakatan yang akan menjadi aksi nyata (perdamaian),” tambah Kandali.
Tampak sejumlah tokoh hadir dalam pertemuan tersebut, diantaranya Gus Ulil (Ketua Lakpesdam NU), Syafik Hasan ( Ketua LPNU), Alissa Wahid (Ketua Gusdurian), Andung (Ketua GP Ansor) dan lainnya.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh bebera Menteri Kabinet Indonesia Maju, Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama ), Mahfud MD (Menkopolhukam), Erick Tohir (Menteri BUMN), Muhadjir Efendy (Menko PMK).
Ini merupakan sebuah momen bersejarah dalam merekatkan tali silaturahmi antar kelompok, organisasi, maupun agama itu sendiri. Terbukti dalam pertemuan ini dihadiri kurang lebih 400 peserta, 160 diantaranya berasal dari luar negeri.
“Perbedaan tidak akan menjadi hal penting jika persahabatan sudah terjalin dalam rabtah,” pungkas Kandali.