Kampanye True Islam ini berdasarkan pada contoh-contoh yang Rashid akui telah terbukti di seluruh dunia untuk memberantas berbagai usaha radikalisasi terhadap anak muda.
AMERIKA SERIKAT – Donald Trump mengatakan minggu ini dia sudah siap untuk menyatakan perang terhadap segala hal yang dianggapnya sebagai Islam radikal. Calon Presiden Partai Republik menyebut hal tersebut sebagai sebuah perjuangan ideologi, seperti layaknya perang dingin. Namun dirinya juga mengatakan bahwa dirinya siap untuk merangkul kaum “Islam Moderat”.
Qasim Rashid menolak adanya istilah “Islam Moderat”. Rashid -yang kini mengepalai sebuah organisasi di Washington, yang bernama Muslims for Peace- menjelaskan bahwa memang ada ideologi yang disebutnya sebagai ideologi ekstremis namun Islam merupakan hal yang lain.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/amerika-serikat/feed/” number=”3″]
“Mereka merupakan dua wujud yang berbeda,” jelasnya.
“Apa yang dijelaskan olehnya (Trump) bukanlah ditujukan untuk memerangi ekstrimisme, namun justru menunjukkan stigma bahwa Islam itu mengerikan,” ungkap Rashid. “Dan itu pun menimbulkan masalah yang tidak akan terpecahkan, karena pada dasarnya dia mencoba untuk menegakkan “hukuman ideologi”. Jika anda meyakini syariah (hukun Islam), maka anda tidak akan dianggap sebagai kaum moderat; jika anda tidak mengikuti prinsip sesuai dengan yang ia (Trump) yakini, maka anda akan diasingkan atau dideportasi dari negara ini.”
Rashid juga merupakan Juru Bicara dari Jamaah Muslim Ahmadiyah. Beliau menjelaskan pesan mereka untuk Trump adalah ajakan bersatu untuk “bekerjasama dalam melawan ekstremisme.”
“Dalam pertarungan ideologi ini, kita tak akan sanggup memerangi para ekstremis dengan membalasnya dengan aksi ekstrimisme serupa. Kita harus menanggapinya dengan pendidikan, cinta kasih, serta kerjasama.”
“Pintu kami selalu terbuka,” tambah Rashid. “Faktanya, kami telah mengirimkan Salinan Al-Qur’an kepada beliau pada tahun lalu, dan pintu kami tetap terbuka. Kami telah mengundang beliau untuk ikut serta dalam kampanye ‘True Islam’. Kampanye yang kami selenggarakan tahun lalu setelah tragedi serangan San Bernardio untuk mendemonstrasikan untuk apa Islam sesungguhnya didirikan, serta menunjukkan perbedaannya dari ideologi para ekstremis.
Kampanye True Islam ini berdasarkan pada contoh-contoh yang Rashid akui telah terbukti di seluruh dunia untuk memberantas berbagai usaha radikalisasi terhadap anak muda.
“Dan hasilnya,” dia berkata, “ kami sedang mendidik generasi Islam yang mampu memisahkan antara urusan masjid dan negara, yang mampu mengakui persamaan derajat antara pria dan wanita, yang mengakui bahwa mereka butuh kebebasan pendapat yang universal. Hal tersebut seluruhnya adalah nilai-nilai yang dijunjung Amerika.”
“Hal yang bagus dari pemerintahan Amerika Serikat,” pendapat Rashid, “adalah fakta sebenarnya bahwa Amerika merupakan bentuk pemerintahan paling Islami di dunia,” kata rashid. “karena didasarkan pada keadilan, serta persamaan, sesuai dengan ajaran Islam: bahwa kamu harus memperlakukan seluruh warga sama tanpa memperhatikan ras, warna dan kepercayaan.”
“Amandemen pertama melindungi kebebasan berpendapat secara umum, dan jika hal tersebut dilanggar, maka menurut saya hal tersebut adalah pencemaran terhadap nilai-nilai pendirian bangsa dan prinsip pendirian kita sebagai sebuah negara republik.”
Rashid memebenarkan bahwa beberapa sekolah Islam lain sedikit kurang toleran, dan justru menekankan bahwa hal tersebut menunjukkan pentingnya “kebutuhan untuk bekerja bersama-sama. Daripada melawan api dengan api, gunakanlah air yang justru dapat mematikan api, bukannya dengan lebih banyak api.”
Para Ahmadi sering dianggap sebagai kaum yang sesat oleh banyak sekte-sekte Islam. Namun demikian, Rashid menjelaskan, bahwa mulai banyak komunitas muslim serta organisasi-organisasi Islam yang mendukung pendekatan kami, dan beliau menjelaskan bahwa Islam Sunni dan Islam Syiah pun mulai ikut bergabung bersama dalam kesatuan non-sektarian ini berupaya untuk melawan ideologi ekstrimis.
Para Ahmadi sering mendapatkan penganiayaan dari kaum ekstremis yang disebabkan keyakinan agama mereka. Namun demikian Rashid mengatakan bahwa cinta kasih tetap merupakan balasan yang terbaik.
Sumber: WCAI
Alih bahasa: Lisnawati
Editor: Irfan S. Ardiatama