Pada kesempatan yang sama KH. Husein Muhammad mengharapkan para ulama dan kyai dapat menjadi panutan atau figur bagi masyarakat. Kyai yang juga dikenal dengan cendikiawan muslim ini juga menambahkan perlunya pemimpin yang dapat menjadi contoh.
BEKASI – Para Kyai dan Ulama mengadakan kegiatan bertajuk Halaqah Kebangsaan Kyai dan Ulama Pondok Pesantren Se-Bekasi. Mengusung tema “Sumbangsih Gagasan Implementasi Revolusi Mental dari Ulama Bekasi untuk Indonesia” acara ini dihadiri sejumlah ulama dan kyai se-Bekasi.
Dipandu oleh Gus Hamim yang merupakan salah satu pengurus Pondok Pesantren Nurul Mukhlisin dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qurán dan kumandang Indonesia Raya, Sabtu (4/6).
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/bekasi” number=”3″]
Kasi Pontren Depag Kabupaten Bekasi, H. Mida Suhardja menyambut baik acara ini. Menurutnya pondok pesantren merupakan tempat yang dapat menggembleng moral anak-anak.
“Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang potensial untuk membentuk anak-anak yang bermoral tinggi,” akunya.
Pada kesempatan yang sama KH. Husein Muhammad mengharapkan para ulama dan kyai dapat menjadi panutan atau figur bagi masyarakat. Kyai yang juga dikenal dengan cendikiawan muslim ini juga menambahkan perlunya pemimpin yang dapat menjadi contoh.
“Pemimpin adalah pribadi yang sangat menentukan bagi suatu umat atau bangsa,” ujar KH.Husein Muhammad.
Sementara itu KH. Ahmad Nurul Huda Haem menekankan pentingnya umat Islam untuk menerima perbedaan dan keberagaman. Pria yang akrab disapa Kyai Emha ini menuturkan untuk meraih hal tersebut perlunya mengubah paradigma dan menyebarkan kedamaian.
Kyai Emha juga berterima kasih atas kedatangan kelima tamu undangan dari Jamaah Ahmadiyah Tambun yang hadir dalam halaqah ini.
Kontributor : Gilang Kusuma Achmadi
Editor : Talhah Lukman Ahmad