Kuningan, Warta Ahmadiyah – Empat perwakilan pemuda dan pemudi Jemaat Muslim Ahmadiyah Kuningan dan Cirebon mengikuti kegiatan Kemping Lintas Iman di kawasan wisata 1001 Tangga Cipaniis pada 20–22 November 2025.
Acara berlangsung selama tiga hari dua malam dan menjadi ruang dialog bagi berbagai agama, kepercayaan, dan komunitas di wilayah Kuningan dan sekitarnya.
Sebanyak 55 peserta terpilih melalui proses seleksi sehingga setiap peserta benar-benar mewakili komunitasnya.
Baca juga: Pengurus dan Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Pontianak Bincang Santai dengan Pendeta, Wujud Kerukunan
Kegiatan diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang seperti Jemaat Ahmadiyah, Sunda Wiwitan, Pemuda Katolik, Kristen Protestan, HKBP, Ortodoks, serta komunitas Forkolim, Komsulin, Forkula, Supi Isif, IPPNU, dan organisasi lain.
Keberagaman tersebut menciptakan suasana kemping yang hangat, inklusif, dan penuh keterbukaan.
Ketua penyelenggara dari Yayasan Fahmina, Marzuki Rais, menyatakan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mendorong dialog lintas iman yang setara dan saling menghormati.
Baca juga: Siswa SMA Santo Thomas 2 Kunjungan Edukasi ke Masjid Mubarak Jemaat Ahmadiyah Medan
Ia menegaskan bahwa ruang perjumpaan seperti ini penting untuk mengikis prasangka antarkomunitas.
Rangkaian agenda kemping diisi dengan dialog interaktif bersama narasumber, sesi post to post berbagi kepercayaan, haiking menyusuri kawasan Cipaniis, serta refleksi pagi.
Peserta juga menyusun rencana tindak lanjut sebagai komitmen bersama setelah kegiatan selesai.
Salah satu sesi penting adalah post to post yang menempatkan Jemaat Ahmadiyah sebagai human library.
Pada sesi tersebut, pemuda-pemudi Ahmadiyah menjelaskan ajaran, sejarah, dan kontribusi Jemaat Ahmadiyah Indonesia secara langsung kepada peserta lain.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Hadiri Peresmian Ruang Pameran Keraton Kanoman
Pendekatan ini membuka ruang tanya jawab dan klarifikasi prasangka secara terbuka.
Salah satu peserta dari Jemaat Ahmadiyah, Munadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini membantu membangun relasi dan mengenalkan JAI secara benar kepada masyarakat.
Ia menilai kegiatan lintas iman ini mendukung upaya memperluas pemahaman publik mengenai Ahmadiyah.
Rencana tindak lanjut diharapkan dapat memperkuat jaringan lintas iman dan membuka lebih banyak peluang dialog di masa depan. *
Kontributor: Tia Sal Sabila
Editor: Talhah Lukman A