Sukabumi— Salah seorang anggota Lajnah Imaillah Sukabumi mengisi akhir pekan dengan acara ngobrol bareng terkait budaya Sunda, termasuk bidang pertanian.
Diskusi atau mengobrol bersama dalam istilah Sunda dikenal dengan ngawangkong dan tema yang dibahas adalah ‘Merawat Nyi Pohaci Tani sebagai Hakikat Hidup Masyarakat Pancer’.
Bertempat di Musieum Kipahare komplek terminal Tipe A K.H.A Sanusi Kota Sukabumi pada Sabtu 9 Desember 2023.
Tampil sebagai narasumber, Elva Yulia Safitri dari Kasepuhan Gelar Alam.
Elva memaparkan bagaimana tradisi di kasepuhan Gelar Alam Sunda dalam mengolah pertanian dari mulai persiapan sampai hasil dan penyimpanan.
Semua proses tani tersebut dilakukan secara alami bahkan menentukan waktu untuk bercocok tanam.
Dalam ngborol bareng ini Lajnah Imaillah Sukabumi, Lilis Sahiba juga mengaku mendapat banyak info penting terkait pertanian tradisional dalam budaya Sunda.
Dimana soal penyimpanan padi hasil tani yang menjadi urusan kaump pria dan urusan ambil padi adalah wanita.
Kemudian ada juga yang dinamakan pare sijimat atau dikenal padi jimat yang dapat disimpan bertahun-tahun.
Sampai saat ini budaya di Kasepuhan Gelar Alam masih lestari terjaga dengan baik.
Lilis juga mengatakan jika bentuk pertanian tradisional Sunda itu sebagai upaya menjaga alam dan juga mensyukuri nikmat dari Allah SWT.