Bone– Silaturahmi Mubaligh Ahmadiayah Sulawesi Selatan dengan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tanete Riattang, Kabupaten Bone, jadi sorotan dalam sebuah diskusi yang digelar baru-baru ini.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan lebih lanjut pemahaman dan pandangan terkait Jemaah Muslim Ahmadiyah, serta menggali informasi mengenai pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan (KBB) di Indonesia.
Hadir sejumlah tokoh dari JAI Sulawesi selatan seperti Mubaligh Ahmadiyah Daerah Sulawesi 1 dan 2, Amir Daerah dan pengurus cabang Makassar.
Dalam pertemuan tersebut, Mubaligh Ahmadiayah Sulawesi Selatan 1 Mln. Muhammad Yaqub, menjadi pemateri utama.
Ia memberikan gambaran menyeluruh tentang Jemaah Islam Ahmadiyah serta memaparkan data pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan (KBB) di Indonesia dalam periode 2007-2020.
“Saya ingin menyampaikan bahwa simbol Islam di Eropa adalah Ahmadiyah,” kata Mln. Muhammad Yaqub.
Ia juga memperkenalkan motto Jemaah Ahmadiyah, yaitu “love for all hatred for none“.
Lebih lanjut, Mln. Muhammad Taufik, menyampaikan harapannya agar para pemimpin KUA dan lembaga pemerintah dapat berkunjung ke Rumah Misi JAI Bone.
“Kami berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan diskusi ini. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk menjalin silaturahmi dengan lembaga pemerintah. Kami berharap agar silaturahmi ini dapat terus terjaga,” ujarnya.
“”Semoga dengan silaturahmi ini bisa menciptakan ruang aman baik dari pemerintah maupun masyarakat,” lanjut Mln. Muhammad Yaqub.
Menyambut hal itu, Kepala KUA Tanete Riattang Kyai Wahid, menekankan pentingnya menjaga intensitas kegiatan diskusi dan pendekatan ke lembaga pemerintahan.
“Agar tetap intens dalam membuat kegiatan diskusi dan pendekatan ke lembaga pemerintahan,” katanya.