Bogor- Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) kembali menggelar Kursus Pendidikan Agama (KPA) Dewasa untuk usia 18-27 tahun.
Guna meningkatkan dan memberikan ruang bagi generasi muda Ahmadiyah dalam pengetahuan serta nilai-nilai keagamaan yang mendalam.
Ketua Panitia KPA Nasional 2023, Iftikhar Ahmad sebut KPA Dewasa 2023 telah berlangsung sejak tanggal 6 Agustus dan berakhir pada tanggal 11 Agustus.
Berlokasi di Kampus Mubarak Parung, Bogor, sebagai pusat JAI bertujuan mempererat kembali hubungan antarjemaat dan menghidupkan ruh Komplek sebagai pusat JAI.
KPA kali ini dihadirkan khusus untuk peserta berusia 18-27 tahun. Penjadwalan ini pun dipilih dengan memperhatikan jadwal libur para peserta, karena sasaran utamanya adalah mahasiswa.
“KPA tahun ini tidak dapat mengakomodir peserta yang tidak bisa mengikuti seluruh kegiatan, tetapi diharapkan pada tahun depan dapat lebih inklusif,” ungkap Iftikhar Ahmad.
Diketahui persiapan acara ini telah dimulai sejak setelah Ramadan dan Idul Fitri. Kegiatan yang padat sejak itu termasuk kegiatan nasional, regional, dan istimewa telah dijalani oleh para peserta sebagai bagian dari persiapan mereka.
KPA Dewasa ini juga didukung oleh pengajar dan mentor, termasuk beberapa mubaligh muda turut berkontribusi sebagai mentor dalam program ini.
Dalam hal jumlah peserta, dari hasil pemantauan, terdapat 126 peserta dari Khudam, 218 peserta dari Lajnah Imaillah, 10 orang pengajar, dan 27 orang mentor.
Panitia KPA melibatkan 79 orang dari Anshor, LI, dan Khudam. Total keseluruhan peserta dan perangkat mencapai 460 orang, mencapai 70% dari target awal 700 orang.
Dalam pandangan Iftikhar Ahmad, tujuan utama dari KPA Dewasa ini adalah untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan nilai-nilai yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dia berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan dan agen perbaikan di lingkungan mereka masing-masing.
“Ini adalah sebagai bentuk kaderisasi. Jadi kita akan berharap, ini adalah regenerasi. Mereka menjadi agen-agen perubahan dan agen-agen perbaikan,” tutur Iftikhar Ahmad.
Namun, seperti setiap acara, KPA Dewasa 2023 juga menghadapi beberapa kendala. Salah satunya adalah kesulitan dalam mengakomodir peserta yang tidak bisa mengikuti semua kegiatan.
Berbagai upaya dilakukan agar dapat mengakomodir seluruh antusias anak muda mengikuti KPA, akhirnya hanya peserta yang bisa mengikuti seluruh rangkaian acara yang dapat berpartisipasi.
“Hanya saja memang ada beberapa kendala, bukan kendala ya artinya memang inilah warna dari kegiatan ini yang mengharuskan kita mengambil keputusan. Tidak bisa mengakomodir peserta yang tidak bisa full time, artinya tidak bisa penuh,” pungkasnya.