Sintang— Mubaligh Jemaat Ahmadiyah memuji kampung yang baru saja dideklarasikan sebagai desa kerukunan di Kalbar dengan sebutan miniatur Indonesia.
Bersama Satria Borneo Raya, Mubaligh Ahmadiyah Kalbar, Maulana Sajid Ahmad Sutikno mengunjungi Desa Kobong, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang.
Dalam kunjungan pada Rabu (26/7/2023) tersebut, Mubaligh Ahmadiyah Kalbar memuji masyarakat di Desa Kebong.
Maulana Sajid Ahmad Sutikno bahkan tak segan menyebut Desa Kebong sebagai miniatur Indonesia.
“Kami juga kagum dengan kehangatan dan keramahan masyarakat Dayak di sini,” terangnya.
“Terutama di kegiatan gawai adat Dayak hari ini luar biasa, semua bisa bersama, duduk berdekatan dengan yang berbeda suku, budaya dan agama. Hari ini kita melihat miniatur Indonesia. Selamat dan semoga Kebong makin maju,” tambah Maulana Ahmad Sajid Sutikno.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menyamapaikan aspirasi atas pencapaian Desa Kebong sebagai desa kerukunan.
Pada kesemaptan sama, salah seorang tokoh masyarakat desa Kebong yang juga sebagai pengurus organisasi Dayak Satria Borneo Raya Indrianus Piti menceritakan tentang budaya di desa Kebong, terutama gawai Dayak.
Menurut Piti, gawai Dayak itu sebagai sarana untuk ungkapan rasa syukur atas hasil panen, juga untuk melestarikan budaya setempat.
“Tujuan gawai Dayak adalah sebagai ritual adat untuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan setiap setahun sekali, karena telah menikmati hasil panen padi,”bebernya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa tujuan gawai juga untuk mengingatkan generasi muda tentang sejarah leluhur suku Dayak.
Terlebih bagaimana orangtua zaman dahulu setelah menanam padi lalu panen.
Kunjunga dan silaturahmi dari Mubaligh Ahmadiyah Kalbar ini pun mendapat respon positif dari masyarakat dan pejabat desa.
Kontributor: Sajid Ahmad S
Editor: Talhah Lukman Ahmad