Jakarta- Prof. Ahmad Najib Burhani, peneliti terkemuka Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berbagi cerita antusiasmenya akan menghadiri Jalsah Salanah UK, menjadi kesempatan kedua baginya setelah Jalsah Qadian pada 2016 lalu.
Pertemuan ini, kata Prof Najib memiliki nilai spiritual yang tinggi, bukan hanya para Jemaat Ahmadiyah, tetapi juga bagi dirinya secara pribadi.
“Dan waktu itu saya kira sebuah pengalaman spiritual yang luar biasa, pengalaman menjadi saksi terhadap aktivitas kehidupan dan mendengarkan tentang berbagai ajaran Ahmadiyah dan saya sangat excited,” ungkap Prof Najib pada Warta Ahmadiyah.
Salah satu momen yang sangat dinantikan Prof Najib adalah pertemuannya dengan Khalifah, Pemimpin Ahmadiyah Sedunia, yang dijadwalkan dalam agenda Jalsah Salanah.
“Sangat berharap, sangat menunggu-nunggu untuk hadir di Jalsah UK ini, yang saya kira akan memberikan pengalaman yang tak kalah tinggi nilainya dalam kaitannya dengan spiritualitas kita,” katanya.
“Apalagi ada jadwal pertemuan atau mulaqat dengan Khalifah, tentu saja ini adalah bagian daripada pengalaman spiritual tidak hanya bagi mereka yang menjadi Jemaat Ahmadiyah, tetapi juga bagi saya sesuatu yang nilainya sangat tinggi,” tambah Prof Najib.
Selama Jalsah, ia akan melakukan kunjungannya ke beberapa masjid Ahmadiyah di UK, hal ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang jejak historis dari komunitas Ahmadiyah.
Dia menekankan bahwa yang paling berarti dalam pertemuan ini adalah keterhubungan spiritual dan makna dari setiap perjumpaan, baik secara pribadi maupun sosial.
Selain itu, pertemuan dengan Khalifah membuka pemahaman baru tentang kekhilafahan dalam Islam dan peran Khalifah sebagai pemimpin rohani dalam kelompok agama.
Kata Najib, Khalifah juga berperan sebagai mursyid dalam thariqah, atau guru spiritual dalam kelompok keagamaan, yang memberikan inspirasi dan panduan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Meskipun belum mempersiapkan dengan rinci apa yang akan disampaikan dalam pertemuan dengan Khalifah, Prof Najib telah menyiapkan sembilan karya dalam bahasa Inggris terkait Ahmadiyah, termasuk tema tentang pendekatan Ahmadiyah kepada para pengikutnya dan studi perbandingan agama yang dikembangkan oleh komunitas Ahmadiyah.
“Saya sebetulnya mempersiapkan beberapa hal, terutama saya memiliki sembilan karya dalam bahasa Inggris nasional yang terkait dengan Ahmadiyah, yang sebetulnya saya ingin menyampaikan hal itu kepada Khalifah,” ujarnya.
Tujuan utamanya dalam pertemuan ini, yakni memberikan pemahaman yang utuh tentang Ahmadiyah, ajaran, karakter pertemuan tahunan, serta nilai-nilai yang dipegang komunitas untuk mengatasi kesalahpahaman, prasangka, dan stereotipe yang mungkin ada terhadap Ahmadiyah.
Sebagai seorang peneliti, Prof Najib juga berkomitmen akan memberi catatan dan ulasan mendalam mengenai kekuatan, kohesi, dan persaudaraan yang ada dalam komunitas Ahmadiyah.
“Saya sebagai researcher, sebagai periset biasanya akan memberikan catatan-catatan dan juga memberikan ulasan di berbagai tempat dan kesaksian yang saya lihat secara langsung,” pungkasnya.
Sangat informatif