Denpasar – Ketua Perempuan Ahmadiyah atau Lajnah Imaillah Denpasar, Rafiqa Husna, menilai pentingnya anak-anak mengenal keberagaman sejak dini.
Hal tersebut menjadi alasan utama ia dan pengurus Ahmadiyah Denpasar lainnya mengadakan kegiatan kunjungan ke lima rumah ibadah untuk anak-anak Ahmadi, pada Minggu, 18 Juni 2023.
Kelima rumah ibadah tersebut diantaranya Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Doa, Vihara Buddha Guna, dan Pura Jagatnatha.
Rafiqa menjelaskan, usia anak-anak adalah saat yang baik untuk mengembangkan karakter mereka, terutama dalam hal saling menghargai dan menghormati antar umat beragama.
“Menurut kami ini penting karena pada usia anak tersebut adalah sangat baik dan potensial bagi pengembangan karakternya, terutama dalam hal saling menghargai, saling menghormati antarumat beragama,” katanya pada Warta Ahmadiyah.
Diharapkan pengalaman ini akan membekas dalam perkembangan anak-anak dan membantu mereka dalam menjaga kerukunan umat beragama saat dewasa.
“Kita harapkan ini dapat menjadi bekal dalam kehidupan anak-anak dalam perkembangan usianya, dan terutama nanti ketika dewasa, bersosialisasi dengan teman-teman ataupun lingkungannya, bahwa ternyata kehidupan atau keberagaman umat beragama ini adalah suatu hal yang nyata,” lanjut Rafiqa Husna.
Kegiatan tersebut mengangkat tema Wisata Pancasila yang terkait dengan peringatan hari lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni lalu. Diikuti oleh 11 anak Ahmadiyah dari cabang Denpasar, yang terdiri dari 2 Nashirat (anak perempuan)ndan 9 Athfal (anak laki-laki), serta 11 orang pendamping, termasuk pengurus, orangtua, mubaligh.
Anak-anak didorong untuk melihat langsung penerapan nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal keberagaman umat beragama.
Meskipun tanpa menyadari, pendidikan dan pengembangan karakter sejak dini dapat membantu mereka menjadi agen perdamaian.
Melalui saling menghormati, menghargai dan toleransi antar umat beragama, anak-anak diharapkan dapat memberikan contoh dan menunjukkan kehidupan yang harmonis kepada teman-teman mereka yang berasal dari berbagai agama dan kepercayaan.
Dengan pengalaman langsung mengunjungi berbagai rumah ibadah, anak-anak Ahmadiyah Denpasar menjadi lebih terbuka dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan beragama yang harmonis dan saling menghormati.
“Kita harapkan pula anak-anak Atfal dan Nasirat ini dapat memberikan contoh teladan dan menunjukkan kepada teman-temannya yang non-muslim, baik itu yang beragama Hindu ataupun Buddha, Kristen, Katolik, seperti itu ya,” ungkapnya.
“Mereka dapat menunjukkan bahwa sebagai muslim ya, anak-anak juga dapat menunjukkan kehidupan atau pertemanan yang sehat, saling menghargai dan tenggang rasa antara umat beragama di lingkup kecilnya itu, seperti itu,” harap Rafiqa Husna.
Sejalan dengan itu Sekretaris Talim Ahmadiyah Denpasar Roni Setiawan menjelaskan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk memperkenalkan isu keberagaman kepada anak-anak.
Roni Setiawan juga menjelaskan pentingnya pengajaran keberagaman kepada anak-anak.
Menurutnya, dengan mengajak mereka melihat secara langsung, anak-anak dapat lebih cepat memahami konsep tersebut. Di Bali, tempat tinggal mereka, keberagaman suku bangsa sangat kental, dan kerukunan umat beragama dirasakan dengan kuat.
Melalui kegiatan ini, mereka diajarkan untuk melihat keberagaman sebagai bagian dari kebinekaan dan kebangsaan Indonesia. Diharapkan anak-anak Ahmadiyah dapat menjadi agen perdamaian di lingkungan mereka.
“Kita mengarahkan mereka untuk belajar melihat keberagaman itu dari segi Kebhinekaan dan kebangsaan, yaitu kita sama-sama warga Indonesia,” pungkasnya.
Kontributor: Amatul Noor