Para pemimpin rohani atau khalifah, jika mereka teguh pada iman mereka, oleh karena itu tidak akan pernah bisa terlibat dalam kekerasan.
“Masjid terbesar di Eropa Barat menjadi tuan rumah pada simposium bersejarah tersebut”
Khalifah Jamaah Muslim Ahmadiyah Sayyidina Amirul Mukminin Hadhrat Khalifatul Masih V Mirza Masroor (Hudhur) atba. direncanakan menyampaikan pidato utama pada pelaksanaan Simposium Nasional Perdamaian yang ke-11 yang didahului sebuah audiensi internasional dengan sekretaris negara, para duta besar, perwakilan para pemimpin keagamaan, dan para pejabat negara dalam rangka mengantisipasi meningkatnya kekhawatiran ekstremisme di seluruh dunia.
Seruan untuk perdamaian akan dilakukan oleh Hudhur atba. pada Sabtu, 8 November 2014, di landmark Masjid Baitul Futuh London Selatan.
Khilafat Muslim Ahmadiyah telah ada selama lebih dari 100 tahun. Selama 30 tahun terakhir, ia telah berbasis di London.
Tepatnya, simposium berjudul “Khilafat, Perdamaian, dan Keadilan” bakal menyatukan agama, denominasi, dan delegasi lintas aliran: untuk mengentaskan isu Khilafat dan perannya di dunia sekarang.
Hudhur atba. bersabda, “Tindakan-tindakan mengerikan dari para ekstremis sangat bikin susah kita. Bukan hanya karena kekejaman biadab mereka. Tetapi juga karena mereka mengatasnamakan Islam dan mencemarkan nama baik Islam. Sebagai muslim, itu adalah tugas kita untuk mengingatkan orang-orang akan Islam yang sejati dan damai. Bahkan, semua agama mengajarkan kedamaian sebagaimana yang bisa dilihat dari kehidupan para Nabi ‘alaihimus-salaam.
“Para pemimpin rohani atau khalifah, jika mereka teguh pada iman mereka, oleh karena itu tidak akan pernah bisa terlibat dalam kekerasan. Saya mengajak semua orang yang baik hati untuk bersatu melawan kebencian dan melalui doa serta kerja tekun guna mengusung perdamaian di dunia.
“Seratus tahun sejak Perang Dunia Pertama, kita doakan bagi mereka yang medarmabaktikan hidup mereka bagi negaranya, adalah tugas kita untuk menghormati kenangan mereka dengan berjuang bagi perdamaian sehingga pengorbanan mereka tidak sia-sia.”
Simposium pula akan mengadakan konferensi pers bersama Hudhur atba..
President Jamaah Muslim Ahmadiyah Inggris Raya Rafiq Hayat mengatakan, “Dari Kanada hingga Timur Tengah, pembunuhan berdarah dingin oleh ISIS dan lain-lain telah menyoroti isu ekstremisme dan mempertanyakan peran khilafat. Konferensi ini tepat waktunya, berusaha untuk mengeksplorasi perbedaan antara mitos dan realitas akan konsep khilafat yang benar.”
Selama simposium, Hadhrat Khalifah atba. juga akan menghadirkan Ahmadiyya Muslim Prize for the Advancement of Peace, yang pernah diluncurkan pada tahun 2009, dianugerahkan kepada Magnus MacFarlane-Barrow pendiri dan chief eksekutif Meals Maria atas sumbangsihnya yang tiada tara untuk ketahanan pangan dan pengadaan pendidikan bagi anak-anak di seluruh negara berkembang.
PR Newswire | PeaceSymposium.org.uk | Ahmadiyya Times | DMX | WA