Minahasa – Jemaat Ahmadiyah Sulawesi Utara menghadiri diskusi lintas iman di Museum Holacus, Tondano, Minahasa, Senin (21/11/2022).
Acara tersebut mengadirkan Islah Bahrawi sebagai narasumber utama. Ia memaparkan seputar radikalisme dan terorisme.
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia tersebut mengatakan, tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan, intimidasi, apalagi terorisme kepada para pemeluknya.
Meski demikian, teroris kerap kali mengatasnamakan agama dalam tindakannya. Penyebaran terorisme bergerak mulai dari pusat hingga simpul kegiatan keagamaan di masyarakat.
Gus Islah juga menjelasakan bahwa polarisasi radikalisme dan ekstremisme ada di semua agama, tidak hanya Islam.
“Kita jangan pernah ragu dan tabu mengatakan bahwa radikalme itu tidak hanya di Islam. Ekstremisme dan radikalisme ada juga di agama-agama yang lain seperti di Kristen, Hindu, Budha, dan lain-lain,” jelasnya.
Ia berpesan agar setiap pemeluk agama dapat mengenali hakikat kemanusiaan.
“Tuhan tidak menyukai kekerasan. Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa kenalilah hakikat kemanusiaan sebelum mengenal agamamu agar pikiran dan tindakan kita di muka bumi ini menjadi pencerah, pewarta kebenaran, menciptakan kedamaian dan menjaga kelestarian alam semesta,” tambahnya.
Sebelum acara dimulai, rombongan Ahmadiyah sempat berbincang-bincang dengan Gus Islah. Mengenai radikalisme, Ahmadiyah memiliki perspektif yang sama dengan Gus Islah. Dimana setiap agama mengajarkan kebaikan dan kedamaian.
Mubalig Ahmadiyah Manado, Maulana Hafiz Ahmad Mutu terkesan dengan Gus Islah. Ia menyebut, Gus Islah sebagi sosok pemberani dalam memerangi intoleransi dan radikalisme.
“Beliau salah satu tokoh yang berani di Indonesia yang memerangi kelompok intoleran dan radikal. Beliau selalu memberikan semangat untuk kita harus cinta NKRI, bertoleransi dan mensyukuri keberagaman yang ada,” ungkapnya.
Acara diskusi lintas iman itu dihadiri sekitar 100 tamu undangan. Mulai dari tokoh Ahmadiyah, Bahai, Kristen, Aliran Kepercayaan dan Yahudi. Selain itu ada juga mahasiswa IAIN Manado, IAKN Minahasa, rombongan mahasiswa Bitung, HMI dan PMII.
Adapun rombongan Ahmadiyah yang hadir terdiri dari Maulana Hafiz Ahmad Mutu (Mubalig Daerah Sulut 1), Maulana Nizamudin Sofa Adnan (Mubalig Minahasa), Safrian Topayu (Amir Daerah JAI Sulut – Gorontalo) dan perwakilan pengurus Lajnah Imaillah.