Sintang – Digelarnya Musyawarah Adat Dewan Adat Dayak (DAD) dinilai menjunjung tinggi nilai toleransi.
Hal tersebut diungkapkan Mubaligh Ahmadiyah Kalimantan Barat (Kalbar), Mln. Sajid Ahmad Sutikno dalam agenda tahunan Dewan Adat Dayak.
Ia mengatakan DAD Kabupaten Sintang beberapa kali sering mengundang Jemaat Ahmadiyah dalam kegiatannya, termasuk dalam musyawarah yang digelar Sabtu 19 November 2022 tersebut.
Menurut Mln. Sajid Ahmad Sutikno musyawarah ini memperlihatkan bahwa Dewan Adat Dayak Sintang menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
“Ahmadiyah beberapa bulan lalu menjadi korban kekerasan dari segelintir orang, dan membuat citra kabupaten Sintang buruk sekitar kerukunan dan toleransi,” ungkapnya kepada Warta Ahmadiyah, Senin 21 November 2022.
“Tapi Ahmadiyah dalam beberapa kesempatan sering diundang pada acara adat dan budaya Dayak, termasuk pada peresmian Musyawarah Adat (Musdat) V Jemaat Ahmadiyah secara resmi telah diundang,” lanjutnya.
Kegiatan musyawarah adat yang mengangkat tema ‘Perlindungan dan Penghormatan terhadap Identitas Budaya dan Hak-Hak Masyarakat Hukum Adat’ mendapat tanggapan positif dari Mln. Ahmad Sajid Sutikno.
Menurutnya masyarakat Dayak yang secara terang-terangan turut melestarikan budaya serta keharmonisan itu sendiri.
“Justru Dayak mampu lestarikan budaya, bahkan melalui budaya, keharmonisan bisa diperjuangkan. Dayak sebagai saudara tertua di Borneo ini mampu merangkul dan menghargai suku-suku lainnya, beserta adat dan budayanya,” Mln. Ahmad Sajid Sutikno.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Mln. Muhammad Murbayudin Qoyyum sebagai mubaligh dan dari Pemuda Ahmadiyah Sintang dr. Tahir Ahmad.
Mln. Ahmad Sajid Sutikno merasa terkesan bisa berjumpa dengan ragam kalangan yang mencerminkan suatu persaudaraan.
“Ternyata hari ini kita merasakan bisa diterima oleh banyak orang di acara ini, begitu terasa persaudaraannya,” jelasnya.
Musyawarah Adat V Dewan Adat Dayak kali ini digelar di Hotel My Home Jln. Lintas Melati, Golden Square, Kalimantan Barat.
Hadir pula Wakil Bupati (Wabup) Sintang, Melkianus yang berkesempatan menyampaikan sambutan.
Dirinya mengatakan bahwa Kabupaten Sintang merupakan rumah bersama bagi semua golongan masyarakat.
“Kabupaten Sintang adalah rumah bersama bagi berbagai golongan masyarakat dan beragam suku yang ada di bumi Senantang,” ucap Melkianus.
Selain itu, ia berpesan jika menjaga keharmonisan merupakan tanggung jawab bersama dalam menjaga perdamaian
“Maka dari itu sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga perdamaian dan keharmonisan ditingkat masyarakat,” ujar Melkianus.
Kesempatan yang sama, Ketua DAD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward meminta peran aktif dari semua organsisasi dalam menjaga toleransi dan kedamaian di Sintang
“Peran aktif DAD Kabupaten Sintang dalam peristiwa yang terjadi di bumi Senantang menjadi pengalaman yang membesarkan organisasi DAD di bumi Senantang,” katanya.
Jeffray Edward pun turut mengucapkan rasa terimakasih kepada para tamu undangan yang telah hadir dalam Musdat tersebut.
“Terimakasih atas semua dukungan dari semua, dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan pada pernyataan saya,” turunya.
Musyawarah DAD ke-5 ini pun turut menghadirkan ketua FKUB, Forkopimda, pengurus Sebayu, pemuda Melayu, Puspawaja, MUI, Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), dan sejumlah organisasi lainnya.
Kontributor: Rafi Assamar
Editor: Talhah Lukman Ahmad